Bongkahan Pigmen Biru Mesir Kuno Legendaris Telah Ditemukan
Hide Ads

Bongkahan Pigmen Biru Mesir Kuno Legendaris Telah Ditemukan

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 13 Feb 2025 11:46 WIB
Bongkahan Biru Mesir
Di halaman Istana Agung Kaisar Nero, para arkeolog menemukan bongkahan raksasa pigmen Biru Mesir murni, kira-kira seukuran jeruk bali. Foto: Colosseum Archaeological Park
Jakarta -

Di halaman Istana Agung Kaisar Nero, tempat pesta-pesta legendaris pernah membuat takjub, para arkeolog menemukan bongkahan raksasa pigmen Biru Mesir murni, kira-kira seukuran jeruk bali.

Untuk diketahui, ribuan tahun lalu, orang Mesir kuno menciptakan pigmen biru yang mereka gunakan untuk menggambarkan dewa dan bangsawan. Pigmen tersebut dikenal dengan Egyptian Blue atau Biru Mesir.

Biru Mesir merupakan salah satu pigmen buatan pertama yang dikenal sebagai kalsium tembaga silikat dan telah digunakan oleh manusia. Pigmen indah tertua berusia sekitar 5.000 tahun ditemukan pada lukisan makam pemerintahan Ka-Sen, firaun terakhir Dinasti Pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peninggalan langka ini ditemukan selama penggalian di Domus Aurea baru-baru ini, kediaman monumental yang ditugaskan oleh Kaisar Nero dan terletak di dekat Colosseum di jantung kota Roma kuno. Bangunan ini dibangun setelah Kebakaran Besar tahun 64 M, sebuah bencana yang dituduhkan dilakukan oleh Nero untuk membersihkan tempat bagi istana barunya yang megah.

Dalam penggalian tersebut, para peneliti menemukan dua baskom yang berisi pigmen warna yang digunakan dalam dekorasi dinding, termasuk taburan oker merah dan kuning. Namun, yang paling luar biasa adalah penemuan bongkahan besar pigmen Biru Mesir seberat 2,4 kg.

ADVERTISEMENT

Domus Aurea adalah tempat yang sangat mewah, persis seperti apa yang dibayangkan dari seorang pemimpin yang dikenal tiran dan bermewah-mewahan seperti Nero.

Istana ini memiliki puluhan ruangan yang dihias dengan sangat indah, termasuk kamar mandi dengan air biasa dan air belerang, serta beberapa ruang perjamuan. Yang paling menonjol adalah coenatio rotunda yang konon memiliki langit-langit berputar untuk meniru gerakan langit.

Jelas, Biru Mesir merupakan bahan utama lain dalam kemegahan istana. Pigmen buatan ini sangat dicari oleh para penguasa di seluruh dunia kuno. Pigmen ini digunakan dalam karya seni untuk menciptakan warna yang lebih dingin dan lebih nyata pada kulit tokoh, untuk meningkatkan chiaroscuro pada lipatan pakaian, dan untuk menambahkan kilau yang mencolok pada mata.

Penggunaan pigmen yang paling awal didokumentasikan berasal dari pertengahan milenium ketiga di Mesir dan Mesopotamia, tetapi kemudian menyebar luas di sebagian besar wilayah Mediterania kuno. Salah satu pusat produksi berada di kota Alexandria di Mesir, meskipun diketahui bahwa pigmen ini juga diproduksi secara lokal di semenanjung Italia.

Jejak pigmen ini bahkan telah ditemukan di antara reruntuhan Pompeii, kota Romawi yang ditenggelamkan dan terawetkan oleh letusan gunung berapi pada 79 Masehi.

Para peneliti di Colosseum Archaeological Park berharap bahwa pekerjaan mereka yang sedang berlangsung di Domus Aurea akan mengungkap lebih banyak bukti warna biru Mesir dan menemukan bagaimana pengrajin kuno menggunakan pigmen yang menakjubkan ini.

"Daya tarik yang tersampaikan oleh kedalaman warna biru pigmen ini sungguh luar biasa," kata Alfonsina Russo, Direktur Colosseum Archaeological Park, dalam sebuah pernyataan.

"Sekali lagi, Domus Aurea memukau dan memperlihatkan kecemerlangan warna yang digunakan oleh para pelukis yang dengan terampil menghiasi ruangan-ruangan istana kekaisaran yang berharga dan berkelas ini," tambah Russo.




(rns/fay)