Seram, Pria Jatuh ke Air Panas di Yellowstone Tubuhnya Larut
Hide Ads

Seram, Pria Jatuh ke Air Panas di Yellowstone Tubuhnya Larut

Aisyah Kamaliah - detikInet
Sabtu, 19 Okt 2024 05:45 WIB
The Grand Prismatic Spring, the largest in the United States and third largest in the world, is seen in Yellowstone National Park, Wyoming, June 22, 2011. Picture taken June 22, 2011. REUTERS/Jim Urquhart/File Photo
Taman Nasional Yellowstone AS. Foto: REUTERS/Jim Urquhart/File Photo
Jakarta -

Seorang laki-laki jatuh ke sumber air panas Yellowstone. Dalam satu hari, tubuhnya larut karena airnya yang sangat panas dan asam.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada 2016. Kala itu, Colin Nathaniel Scott (23) dari Portland, Oregon, dan saudara perempuannya berjalan di dekat Pork Chop Geyser untuk mencari tempat untuk berendam.

"Mereka ke daerah itu untuk mencari tempat yang berpotensi untuk mereka masuki dan berendam. Saya rasa mereka menyebutnya Hot Potting," kata Deputy Chief Ranger Lorant Veress.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika menemukan sebuah kolam, Scott mencoba untuk mengecek temperaturnya. Nahas, dia malah terpeleset dan jatuh ke dalam kolam asam tersebut.

Korban ditemukan tewas dan hanyut di sekitar mata air itu hari itu juga, namun petugas tidak dapat menyeretnya keluar. Badai petir memaksa mereka mundur pada malam itu. Ketika kembali keesokan harinya, mereka tidak menemukan apa pun dari pria itu yang tersisa selain kecuali dompet dan sandal jepitnya.

ADVERTISEMENT

Melansir IFLScience, suhu di sumber air panas itu sangat tinggi, bahkan menyentuh 92°C pada permukaannya. Itu artinya, suhu di bawahnya jauh lebih tinggi lagi.

"Di beberapa area termal Yellowstone, aliran panas lebih dari 100 watt per meter persegi, sekitar 50 kali lipat dari rata-rata Yellowstone dan ~2000 kali lipat dari rata-rata medan Amerika Utara," jelas US Geological Survey.

"Aliran panas yang sangat besar ini berasal dari batuan cair atau magma di kerak di bawah kaldera, yang akhirnya dihasilkan oleh Yellowstone Hot Spot (Titik Panas Yellowstone), wilayah mantel Bumi yang sangat panas ratusan kilometer di bawah permukaan," jabarnya.

Selain itu, mereka sangat asam. Jika kedua unsur itu digabungkan, sumber air panas tersebut sangat mudah untuk membuat segala sesuatu larut.

"Dalam waktu yang sangat singkat, terjadi pelarutan dalam jumlah yang signifikan," ujar Veress.

Ini jadi pelajaran bersama. Jika kamu menemukan rambu peringatan di Yellowstone atau taman nasional lainnya, sebaiknya kamu mengikuti saran tersebut. Sebuah peraturan dibentuk pasti karena suatu alasan.




(ask/ask)