Video Viral Topan Super Yagi, Kenapa Banyak Terjadi di Asia Timur
Hide Ads

Video Viral Topan Super Yagi, Kenapa Banyak Terjadi di Asia Timur

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 09 Sep 2024 14:36 WIB
Residents use rubber paddles from a toy boat as they wade along a flooded street caused by heavy rains from Tropical Storm Yagi, on Monday, Sept. 2, 2024, in Cainta, Rizal province, Philippines. (AP Photo/Aaron Favila)
Situasi Filipina setelah diterjang Topan Yagi. Foto: AP/Aaron Favila
Jakarta -

Topan dahsyat pertama tahun ini terjadi di atas perairan panas Samudra Pasifik bagian barat pada hari Kamis (5/9), saat Topan Yagi bergerak menuju daratan di China Selatan, Filipina dan Vietnam. Di media sosial viral berbagai video yang memperlihatkan betapa mengerikannya topan tersebut.

Setelah terbentuk sebagai siklon tropis di Laut Filipina pada Minggu (1/9), badai dahsyat itu mencapai puncaknya pada Kamis (5/9) sore waktu setempat dengan kecepatan angin maksimum 234 km/jam, yang setara dengan badai Kategori 4.

Ahli prakiraan cuaca memperkirakan badai akan melemah sebelum menghantam Pulau Hainan di China pada akhir pekan (8/9), menghantam destinasi wisata populer itu dengan angin kencang dan hujan yang disertai banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yagi diperkirakan menjadi badai terkuat yang melanda wilayah tersebut dalam satu dekade. Badai ini membuat pemerintah di provinsi-provinsi China Selatan Hainan dan Guangdong harus menutup sekolah, menutup akses jembatan, dan menghentikan penerbangan sebagai bagian dari persiapan mitigasi bencana.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Youtube]

Terbentuknya Topan Yagi

Keganasan Topan Yagi tak jarang terjadi seperti yang diperkirakan. Samudra Pasifik bagian barat secara unik mampu menahan beberapa badai terkuat di Bumi.

Topan adalah siklon tropis yang kuat, istilah umum untuk sistem tekanan rendah yang berkembang melalui proses khusus dibandingkan dengan tekanan rendah 'sehari-hari' yang kita hadapi secara teratur.

Badai petir kuat yang menggelembung di sekitar pusat tekanan rendah bertindak seperti mesin yang menggerakkan sistem ini. Air laut yang hangat memberi badai petir tersebut energi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang saat mereka berputar melalui daerah tropis.

Badai ini dapat terus berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu selama mereka mempertahankan akses ke air yang hangat dan kondisi yang menguntungkan di atmosfer sekitarnya.

Semua siklon tropis di seluruh dunia sama, perbedaannya hanya penyebutannya di daerah ia tumbuh. Siklon tropis yang matang di Atlantik disebut badai, sedangkan badai serupa di Samudra Pasifik bagian barat dijuluki topan.

Jika angin topan maksimum yang berkelanjutan mencapai setidaknya 150 mph, atau setara dengan badai Kategori 4 tingkat tinggi, ia mendapat sebutan 'topan super'.

Sering Terjadi di Samudra Pasifik

Jika banyak yang bertanya-tanya, mengapa topan seram seperti Yagi banyak terjadi di negara-negara Asia Timur seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Mongolia, sebenarnya bukan hanya mereka, negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia pun rentan terdampak.

Terbukti, Topan Yagi bergerak menerjang Vietnam dan Filipina setelah memporakporandakan China. Mengutip Reuters, topan dan tanah longsor serta banjir yang terjadi menewaskan 21 orang di Vietnam dan melukai 229 orang. Topan tersebut juga menewaskan empat orang di Pulau Hainan, China Selatan dan 20 orang di Filipina.

Hal ini karena topan dahsyat berasal dari Samudra Pasifik yang berdampak paling dekat ke Asia Timur dan Asia Tenggara. Dikutip dari Wired.com, topan dahsyat sangat umum terjadi di Samudra Pasifik bagian barat.

Ahli meteorologi telah mencatat ratusan topan dahsyat di wilayah tersebut antara tahun 1945 dan 2022. Lebih dari 200 badai tersebut mencapai kekuatan yang setara dengan badai Kategori 5.

Pada 2021 saja, ada empat topan dahsyat setara Kategori 5 di Samudra Pasifik bagian barat. Salah satu badai tersebut, Topan Rai, menewaskan lebih dari 400 orang ketika menghantam Filipina utara tidak lama setelah mencapai kekuatan puncaknya.

Jika dibandingkan dengan aktivitas di Samudra Atlantik, dalam periode waktu yang sama (1945-2022) hanya 30 badai yang berhasil mencapai intensitas Kategori 5 di beberapa titik.

Tak hanya frekuensi badai dahsyat di Atlantik jauh lebih rendah dibandingkan dengan di belahan dunia lain, badai Atlantik tingkat tinggi ini cenderung mencapai puncaknya dalam waktu yang lebih singkat daripada badai topan lainnya.

Samudra Pasifik Langganan Topan Dahsyat

Mengapa Samudra Pasifik terutama di bagian barat menjadi wilayah yang 'subur' bagi tumbuhnya topan dahsyat? Semuanya bermuara pada sifat siklon tropis yang rapuh.

Badai ini rapuh meskipun memiliki potensi yang besar. Ia membutuhkan keberadaan unsur-unsur utama sebelum dapat berkembang dan lepas landas.

Perairan yang hangat sangat penting dalam hal ini. Asia Tenggara menjadi perhatian besar mengingat kawasan ini, seperti sebagian besar wilayah lain di dunia, telah mengalami peningkatan suhu permukaan laut selama 12 bulan terakhir.

Suhu air 29 derajat Celsius atau lebih hangat dapat mendukung terjadinya badai petir dan memberi semua energi yang dibutuhkannya untuk mencapai potensi maksimum.

Perairan di sekitar Filipina saat ini memiliki suhu rata-rata lebih dari 31 derajat Celsius. Namun, suhu air hanyalah salah satu faktor pembentuk badai.

Kelembapan yang cukup di atmosfer diperlukan agar badai petir dapat berkembang. Udara kering menghambat badai petir dan memaksa sistem yang baru terbentuk untuk gagal berkembang.

Siklon tropis yang sedang berkembang juga membutuhkan angin yang tenang di atmosfer di sekitar badai yang sedang tumbuh. Jika terjadi terlalu banyak geseran angin, angin akan mengoyak bagian atas badai petir dan memaksanya untuk padam sebelum badai dapat terbentuk.

Badai hebat merupakan kejadian yang relatif jarang terjadi di Samudra Atlantik karena 'bahan-bahan' ini sulit didapat secara andal. Ada banyak titik kegagalan, embusan udara kering di Gurun Sahara Afrika misalnya, telah membunuh banyak badai yang sedang berkembang.

Cold front yang menyapu Amerika Serikat pun dapat membuat atmosfer di atas Samudra Atlantik benar-benar tidak bersahabat bagi perkembangan siklon tropis apa pun.

Keadaannya jauh berbeda di Samudra Pasifik bagian barat. Cold front, geseran angin yang tinggi, dan intrusi udara kering jarang menjadi masalah di Pasifik tropis. Kondisinya tetap lembap sepanjang tahun di Asia Tenggara dan negara-negara kepulauan seperti Filipina.

Beberapa topan super terburuk dalam ingatan manusia terjadi selama bulan-bulan yang lebih dingin, termasuk Rai pada Desember 2021 dan Haiyan pada November 2013, yang menewaskan lebih dari 6.500 orang.

Kondisi di Pasifik Barat dapat menyebabkan terbentuknya puluhan badai setiap musim. Banyaknya badai yang terbentuk meningkatkan kemungkinan beberapa di antaranya dapat mencapai kapasitas penuh dan berkembang menjadi topan dahsyat yang dapat menimbulkan malapetaka ketika menghantam daratan.

[Gambas:Youtube]



(rns/fay)