Startup Conplas Asal Lombok Kelola Sampah Plastik Jadi Eco Block dan Eco Grease

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 14 Agu 2024 15:37 WIB
CEO Conplas Amrul Ikhsan. Foto: BRIN
Jakarta -

Skema pendanaan untuk pengusaha pemula berbasis riset (PPBR) yang disediakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menarik banyak startup untuk memperoleh skema tersebut. Salah satu dari startup itu adalah Conplas atau PT Konservasi Plastik Bumi Lestari.

Startup ini bergerak di bidang pengolahan sampah plastik menjadi berbagai produk ramah lingkungan dengan area workshop di Desa Murbaya, Lombok Tengah.

CEO Conplas Amrul Ikhsan menyebutkan, startupnya bekerja sama dengan Pusat Riset Material Maju (PRMM) BRIN telah mengolah kembali sampah plastik menjadi eco block dan eco grease.

Produk mereka menjadi salah satu yang dipamerkan di Indonesia Research and Innovation Expo (INARI) Expo 2024 yang digelar 8-11 Agustus di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno Cibinong, Jawa Barat.

"Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Plastik di lautan misalnya, menjadi ancaman besar bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia," ujar Amrul seperti dikutip dari situs BRIN.

"Salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini, Conplas sebagai starup yang bekerja sama dengan BRIN telah mengolah kembali sampah plastik menjadi eco block dan eco grease," tambahnya.

Amrul menuturkan bahwa Conplas telah melakukan kerja sama dengan BRIN dalam hal riset standarisasi agar hasil produksinya dapat lulus SNI, dan dapat meningkatkan kualitas produksinya.

"Saat ini untuk tahap pengujiannya masih di sekitar Lombok, dan nantinya akan ke pengujian SNI. Tahap pengujian eco block masih di klasifikasi B dan akan ditingkatkan menjadi klasifikasi A. Sedangkan pengujian ASM untuk eco grease masih di medium temperature dan akan ditingkatkan menjadi high temperature," ungkapnya.

Amrul menjelaskan bahwa bahan baku untuk eco block dan eco grease bisa didapat dari sampah plastik non-recyclable yang banyak dibuang oleh masyarakat Indonesia.

"Jika dihitung dari jumlah sampahnya, saat ini Indonesia menduduki nomor 2 pembuang sampah terbanyak di dunia. Namun jika dibandingkan dengan jumlah populasi, Indonesia menempati nomor 1 dunia, dimana jumlah populasi dibagi jumlah sampah, Indonesia menghasilkan sampah sekitar 1 kg/orang," tuturnya.

Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik ini, Conplas telah bermitra dengan bank sampah, pengepul sampah, dan beberapa gudang di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bahan baku eco block berupa sampah plastik yang tidak perlu bersih, yang penting tidak basah dan tidak berpasir. Sedangkan untuk eco grease berupa sampah plastik yang sudah bersih," jelas Amrul.

Conplas telah melakukan pengolahan limbah plastik yang non-recyclable menjadi barang yang lebih berguna, diantaranya eco block dan eco grease yang sudah tersandar.

"Eco block dapat berupa paving block atau konblok, juga dapat berupa bahan baku infra struktur seperti lisplang, pot dan lain-lain. Sedangkan eco grease sejenis pelumas untuk mesin, berbahan dasar plastik yang water resistant, diperuntukkan khusus untuk pelumas mesin yang terendam di air dan tidak membuat karat mesin," katanya.

Menurut Amrul, prospek produk dari Conplas ke depan akan lebih banyak untuk infrastruktur pengganti kayu, pengganti ornamen dinding, dan risplang. Saat ini pembuatan ornamen dinding dan lisplang dibuat sesuai dengan pesanan.

"Produk Conplas saat ini masih tahap riset dan berdasar permintaan konsumen. Belum dapat dikomersilkan, karena keterbatasan alat," Amrul menjelaskan.

"Sementara jumlah peminat lumayan banyak, di antaranya permintaan paving block, tidak pernah sedikit, rata-rata 1 orang memerlukan 10 M2 atau 70 M2. Sedangkan kapasitas kita belum bisa memenuhi permintaan tersebut," imbuhnya.

Amrul berharap, kerja sama riset dengan BRIN akan membuat produk Conplas semakin berkualitas tinggi. Selain itu dia juga berharap ada pendanaan dari BRIN untuk meningkatkan kapasitas produksinya.



Simak Video "Video Nyobain Animalium BRIN!"

(rns/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork