Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar Dunia Beroperasi, Made in China
Hide Ads

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar Dunia Beroperasi, Made in China

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 07 Jun 2024 14:29 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya terbesar di dunia ada di China
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar Dunia Made in China Mulai Beroperasi. Foto: The China Project
Jakarta -

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia telah hadir di China. PLTS ini mampu memberi listrik pada negara kecil dengan kapasitas tahunan lebih dari 6 miliar kilowatt jam.

Fasilitas yang terletak di wilayah gurun di provinsi barat laut Xinjiang ini mencakup lahan seluas 200 ribu hektar. Kompleks 5GW, yang terhubung ke jaringan listrik China pada Senin (3/6), cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan listrik di negara seukuran Luksemburg atau Papua Nugini.

China memimpin dunia dalam penggunaan tenaga surya, meningkatkan kapasitasnya pada tahun 2023 sebesar lebih dari 50%. PLTS ini melampaui proyek tenaga surya Ningxia Teneggeli dan Golmud Wutumeiren, yang keduanya juga berada di China, menjadi yang terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan baru-baru ini dari International Energy Agency (IEA) menggambarkan upaya China menuju energi terbarukan sebagai hal luar biasa, mengingat negara tersebut menggunakan kapasitas tenaga surya pada tahun lalu sebanyak yang dilakukan seluruh dunia pada tahun 2022.

"China menyumbang hampir 60% dari kapasitas energi baru terbarukan yang diperkirakan akan beroperasi secara global pada tahun 2028," demikian pernyataan laporan tersebut, dikutip dari The Independent.

ADVERTISEMENT

"Peran China sangat penting dalam mencapai tujuan global untuk meningkatkan energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat karena negara tersebut diperkirakan akan memasang lebih dari setengah kapasitas baru yang dibutuhkan secara global pada tahun 2030. Pada akhir periode perkiraan, hampir separuh pembangkit listrik China akan berasal dari sumber energi terbarukan," ujarnya.

Analisis dari produsen terkemuka Longi Green Energy Technology pada tahun 2023 memperkirakan bahwa pemasangan panel surya pada atap rumah dan bangunan di China akan menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya pada seluruh rumah tangga di China dan Asia Tenggara jika digabungkan.

Peningkatan besar-besaran dalam produksi panel surya di China telah menimbulkan kekhawatiran baru-baru ini bahwa kelebihan kapasitas dapat menyebabkan ketegangan perdagangan akibat melimpahnya pasar global.

Bulan lalu, dalam upaya mencegah hal ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa tarif impor sel surya China akan berlipat ganda dari 25% menjadi 50%.




(rns/rns)