China Luncurkan Misi Antariksa ke Sisi Terjauh Bulan
Hide Ads

China Luncurkan Misi Antariksa ke Sisi Terjauh Bulan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 04 Mei 2024 19:00 WIB
Di tengah guyuran hujan roket pembawa Long March 5 Yao-8, siap membawa Wahana Change-6 menuju ke bulan di Wenchang Space Launch Site, Kota Wenchang, Provinsi Hainan, China, Rabu (3/5/2024). Badan Antariksa Nasional China menargetkan Wahana Change-6 akan bertugas selama 53 hari untuk mengumpulkan 2 kg sampel batuan dari kawah di sisi jauh bulan yang belum pernah dijelajahi manusia sebelumnya. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia
Jakarta -

China kembali meluncurkan misi ke luar angkasa yang ambisius. Kali ini mereka mengincar sisi terjauh Bulan sebagai lokasi ekspesidisinya.

Misi antariksa Chang'e-6 diluncurkan dari Wenchang Satellite Launch Center di Pulau Hainan pada Jumat (3/5) kemarin pukul 17.27 waktu Beijing. Misi tersebut diterbangkan menggunakan roket Long March-5 yang merupakan roket terbesar buatan China.

Lewat misi terbaru ini, China berharap bisa menjadi negara pertama yang mengumpulkan dan membawa sampel bebatuan dari sisi terjauh di Bulan. Ini merupakan sisi Bulan yang tidak menghadap ke Bumi dan sering disebut sebagai sisi gelap karena masih banyak yang belum diketahui tentang kawasan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chang'e-6 ditargetkan mendarat di kutub selatan Bulan, tepatnya di Lembah Aitken yang merupakan kawah hantaman terbesar dan tertua di Bulan. Dengan mengambil sampel dari area ini, misi Chang'e-6 bisa membantu ilmuwan memahami bagaimana tabrakan awal membentuk Bumi dan Bulan, dan bagaimana sisi terjauh Bulan bisa berbeda dari sisi terdekatnya.

Setelah meluncur dari Bumi dan memisahkan diri dari roket, misi Chang'e-6 akan membutuhkan sekitar empat hingga lima minggu untuk mencapai orbit Bulan. Wahana antariksa ini kemungkinan akan mendarat di sisi terjauh Bulan pada awal Juni mendatang.

ADVERTISEMENT

Setelah tiba di orbit, wahana lander atau pendarat akan mencoba menyentuh permukaan Bulan. Jika bagian pendaratan berjalan lancar, misi ini akan mengumpulkan sampel bebatuan Bulan sebanyak 2 kilogram, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (4/5/2024).

Sampel yang sudah dikumpulkan akan disimpan dan dibawa ke orbit Bulan menggunakan wahana ascent atau penaikan. Wahana ini kemudian akan bergabung dengan pengorbit, yang akan menempatkan sampel di dalam kapsul menuju Bumi.

Ini adalah kali kedua China mengirimkan misi pengambilan sampel ke Bulan. Pada tahun 2020, mereka meluncurkan misi Chang'e-5 yang sukses mengambil sampel bebatuan Bulan dan membawanya ke Bumi.

Ke depannya, badan antariksa China sudah menyiapkan misi Chang'e-7 dan Chang'e-8 yang akan fokus untuk menguji coba teknologi yang dibutuhkan untuk membangun markas luar angkasa di Bulan.




(vmp/vmp)