Gerhana matahari total akan terjadi di Amerika Utara pada 8 April 2024 mendatang. Meskipun fenomena astronomi ini sudah umum terjadi di berbagai belahan dunia, masih ada saja teori konspirasi dan misinformasi tentang kejadian ini.
Sejumlah video yang diunggah di YouTube dan TikTok meyakini gerhana matahari total bulan depan akan menjadi pertanda akhir zaman. Salah satu klaim yang banyak ditemukan di Tiktok adalah gerhana matahari total akan melewati enam, tujuh, atau delapan kota bernama Nineveh di Amerika Serikat dan Kanada.
Nineveh, atau Niniwe, adalah kota yang pernah dikunjungi Nabi Yunus. Beberapa kreator TikTok meyakini gerhana pernah terjadi saat Nabi Yunus berada di Niniwe, yang berarti hal yang sama akan terjadi di Amerika pada hari Senin mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kenyataannya, jalur yang dilewati gerhana matahari total atau path of tatlity tidak melewati enam, tujuh, atau delapan kota bernama Nineveh. Jalur itu hanya melewati dua kota bernama Nineveh, di Ohio dan Indiana.
Dan Mclellan, seorang pakar Alkitab yang sering menjawab pertanyaan tentang agama di TikTok, mengatakan klaim ini tidak masuk akal. Peta buatannya sendiri, yang dibuat menggunakan data NASA, juga menunjukkan hanya ada dua kota bernama Nineveh di AS.
"Siapapun yang mengatakan bahwa kota-kota ini termasuk dalam jalur totalitas berarti berbohong tentang lokasinya atau telah memanipulasi jalur totalitas," kata Mclellan dalam video terbarunya, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (30/3/2024).
@maklelan #maklelan1919 β¬ original sound - Dan McClellan
Selain teori konspirasi berbasis agama, ada juga sejumlah TikToker yang mengklaim gerhana matahari total akan mengakibatkan 'simulasi' dunia kita berakhir.
Teori ini terkait dengan kepercayaan bahwa kehidupan manusia di Bumi sebenarnya merupakan simulasi komputer tapi kita tidak menyadarinya. Kreator video teori tersebut menggunakan perhitungan matematika yang aneh untuk membuktikan bahwa kita hidup di simulasi terkait dengan jadwal gerhana matahari.
Hal lain yang menjadi fokus pengguna media sosial adalah kemungkinan tumbangnya jaringan listrik dan infrastruktur telekomunikasi saat gerhana matahari total berlangsung.
Ternyata pengguna TikTok tersebut memilih-milih kutipan dari artikel berita dan menampilkannya tanpa konteks. Di akhir video, pengguna TikTok itu malah mempromosikan senter dan charger yang dijualnya.
(vmp/agt)