Kelemahan Fatal Baterai Tesla Terungkap, Pemilik Kesal
Hide Ads

Kelemahan Fatal Baterai Tesla Terungkap, Pemilik Kesal

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 23 Jan 2024 22:36 WIB
Lyngdal, Norway - August 02 2021: Tesla Superchargers at use at Handelsparken.
Baterai mobil Tesla diisi ulang. Foto: Getty Images/Trygve Finkelsen
Jakarta -

Mobil listrik Tesla termasuk idaman, namun tentu saja ada kelemahannya. Salah satunya yang cukup fatal di sisi baterai, di mana dalam kondisi yang sangat dingin, mobil Tesla tidak mampu beroperasi dengan baik.

Hal itu dialami oleh para pengguna Tesla di kawasan Amerika Utara, yang sedang dilanda suhu sangat rendah selama musim dingin. Misalnya saja di Oak Brook Chicago, di mana suhu terus berada di bawah titik beku, stasiun isi ulang penuh kendaraan Tesla yang tidak bisa mengisi baterai.

"Tidak ada apapun, masih nol persen dan sudah seperti ini selama sekitar 3 jam berada di sini," kata salah satu pemilik Tesla di sana, Tyler Beard, yang dikutip detikINET dari The Register, Selasa (23/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak pemilik Tesla lain mengalami nasib serupa, terjebak di stasiun isi ulang di sekitar Chicago. "Sungguh ini gila, ini musibah," kata Chaliz Mizelle, pemilik Tesla yang harus meminta bantuan teman untuk dijemput.

Kevin Sumrak baru saja mendarat di bandara Chicago dan mendapati mobilnya tidak bisa dinyalakan. Ia pun harus menyewa truk derek. "Aku ingin Elon Musk melakukan sesuatu soal ini yang bisa membantu kami," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Mark Bilek dari Chicago Auto Trade Association mengatakan bahwa sebenarnya ada solusinya. "Anda harus mengkondisikan baterai terlebih dahulu, artinya Anda harus mengatur suhu baterai hingga optimal untuk isi ulang cepat," katanya.

Artinya, baterai jangan langsung diisi, melainkan dikondisikan dulu dalam cuaca dingin. Namun sebenarnya tidak sesederhana itu karena pengkondisian semacam itu juga menguras baterai.

Jadi mengapa baterai tak berfungsi baik dalam kondisi beku? Ion baterai mobil listrik bergerak antara elektroda positif dan negatif melalui elektrolit cair. Saat suhu dingin, cairan itu, pada sebagian besar baterai lithium-ion, mengental. Berarti ion bergerak lebih lambat. Makin lambat, kian besar hambatannya. Semakin besar hambatan, semakin cepat kendaraan listrik hilang tenaga.

Para ilmuwan sedang berupaya mengatasi masalah ini. South 8 Technologies, misalnya, mengusulkan Elektrolit Gas Cair yang memungkinkan baterai tetap stabil di rentang suhu operasional yang lebih luas, dari -60°C hingga 60°C.

Hal ini mengingatkan bahwa teknologi baterai mobil listrik masih dalam tahap awal. Mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun agar perbaikan yang diperlukan bisa terwujud, agar baterai tetap mantap di musim dingin.




(fyk/fay)