Viral video yang menunjukkan perubahan drastis anak sebelum vs sesudah diberikan iPad. Di video yang beredar luas di media sosial, terlihat anak yang tadinya aktif bergerak menjadi lebih emosional.
Dihubungi oleh detikINET, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) menjelaskan bahwa dampak kecanduan gadget pada anak memang bisa berbahaya. Apalagi bila gadget diberikan pada usia terlalu dini.
"Makanya tidak dianjurkan terlalu dini dan terlalu lama untuk anak pegang gadget apalagi di bawah usia 5 tahun," ujar dr Hari melalui pesan singkat, Selasa (16/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut panduan dari American Academy of Paediatric (AAP), anak di usia 18 bulan disarankan tidak ada screen-time sama sekali. Kecuali hanya untuk video call dengan orangtua atau kakek neneknya yang berada di luar kota, misalnya.
"18-24 bulan, kalau diberi harus betul-betul dipilih program atau aplikasi yang berkualitas dan harus nonton atau main bareng dengan orangtuanya. 2-5 tahun boleh sampai 1 jam per hari dengan program atau aplikasi yang berkualitas," jabar dr Hari.
Hindari tontonan atau permainan (game) yang mengandung unsur kekerasan dan seksual. Orangtua harus benar-benar memonitor dan konsisten menerapkan aturan tersebut sehingga bisa menjadi role model anak.
Lebih lanjut, dr Hari meminta orangtua untuk waspada apabila anak mulai menunjukkan ada preokupasi atau terlalu terfokus pada gadget. Terlebih jika ada gejala FOMO (fear of missing out), marah, atau agresif jika gadgetnya diambil atau tidak diberikan.
Lantas, jika ditanya apakah kecanduan gadget pada anak seberbahaya itu, dr Hari mengatakan bahwa memang benar begitu. Kecanduan gadget prinsipnya hampir-hampir sama dengan adiksi narkoba.
"Terutama ada perubahan di grey and white matter otak, makanya ada perubahan perilaku seperti jadi lebih agresif," tegasnya.
(ask/rns)