Iran Berencana Kirim Hewan ke Luar Angkasa, Buat Apa?

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 08 Des 2023 12:45 WIB
Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Rabu, 6 Desember 2023 ini mengklaim menunjukkan roket berisi kapsul yang membawa hewan diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan ke orbit. Foto: Kementerian Pertahanan Iran
Jakarta -

Iran mengirim kapsul ke orbit yang mampu membawa hewan pada Rabu (6/12). Peluncuran kapsul berisi hewan akan dilakukan saat negaranya bersiap untuk misi meluncurkan manusia ke luar angkasa dalam beberapa tahun mendatang.

Sebuah laporan oleh IRNA, kantor berita resmi Iran, mengutip Menteri Telekomunikasi Iran Isa Zarepour yang mengatakan kapsul itu diluncurkan 130 kilometer ke orbit.

Zarepour mengatakan peluncuran kapsul seberat 500 kilogram itu bertujuan mengirim astronaut Iran dalam misi luar angkasa Iran di tahun-tahun mendatang. Dia tidak mengonfirmasi apakah ada hewan di dalam kapsul yang diluncurkan pada Rabu (6/12) tersebut.

Namun dia mengatakan kepada IRNA bahwa Iran berencana mengirim astronaut ke luar angkasa pada tahun 2029 setelah tes lebih lanjut yang melibatkan hewan. IRNA menayangkan rekaman roket bernama Salman yang membawa kapsul tersebut.

Iran beberapa kali mengumumkan keberhasilan peluncuran satelit dan pesawat ruang angkasa mereka. Pada September lalu, Iran mengirim satelit pengumpul data ke luar angkasa. Pada tahun 2013, Iran mengatakan telah mengirim monyet ke luar angkasa dan berhasil mengembalikannya.

Berdasarkan laporan, Kementerian Pertahanan Iran membangun dan meluncurkan roket Salman dan kapsulnya dibuat oleh badan antariksa sipil Iran. Laporan media tidak menyebutkan di mana peluncuran itu dilakukan. Iran biasanya melakukan peluncuran dari Pusat Luar Angkasa Imam Khomenei di provinsi Semnan utara.

Dikatakan pula dalam laporan media nasional negara tersebut bahwa program satelitnya ditujukan untuk penelitian ilmiah dan aplikasi sipil lainnya. AS dan negara-negara Barat lainnya telah lama mencurigai program tersebut karena teknologi yang sama dapat digunakan untuk mengembangkan rudal jarak jauh.

Pada tahun 2020, Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menempatkan satelit militer pertama Republik Islam ke orbit. Satelit ini mengungkap apa yang digambarkan para ahli sebagai program luar angkasa rahasia.



Simak Video "Video: Norwegia Masuk Daftar 55 Negara dalam Perjanjian Artemis NASA"

(rns/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork