Bumi Dihantam Amaterasu, Apa Itu?
Hide Ads

Bumi Dihantam Amaterasu, Apa Itu?

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 04 Des 2023 04:45 WIB
Amateurasu
Bumi Dihantam Amaterasu, Apa Itu? Foto: Live Science
Jakarta -

Para peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik paling kuat yang pernah menghantam Bumi. Namun ilmuwan tidak tahu apa penyebabnya atau dari mana asalnya. Partikel yang sangat energik ini dinamai 'Amateurasu', dari nama Dewi Jepang. Amaterasu diduga datang dari kehampaan di alam semesta yang hampir tidak diketahui keberadaannya.

Sinar kosmikadalah partikel berenergi tinggi yang sebagian besar terdiri dari proton atau inti helium, yang terus-menerus menghujani setiap inci persegi alam semesta (termasuk tubuh kita). Namun sebagian kecil sinar kosmik yang menghantam Bumi kira-kira satu kali per mil persegi setiap tahunnya, dipercepat ke tingkat energi yang lebih besar lagi oleh beberapa fenomena paling intens di alam semesta.

Partikel ekstra-energi ini, yang dikenal sebagai sinar kosmik berenergi sangat tinggi, memiliki setidaknya satu exa-electron volt (EeV), atau 1 triliun (1 diikuti oleh 18 nol) elektron volt, yaitu sekitar a juta kali lebih energik dibandingkan partikel tercepat dari akselerator partikel buatan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 21 Mei 2021, para peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik ini dengan proyek Telescope Array, sebuah detektor yang terbuat dari gardu induk individual yang mencakup area seluas lebih dari 700 kilometer persegi di Utah, AS.Partikel khusus ini memiliki energi sebesar 244 EeV, yang menjadikannya sinar kosmik paling energik sejak partikel 'Oh My God' (OMG) di tahun 1991, sinar kosmik paling kuat yang pernah terdeteksi, yang memiliki energi sebesar 320 EeV dan melakukan perjalanan pada lebih dari 99,9%kecepatan cahaya.

ADVERTISEMENT

Para peneliti dari Osaka Metropolitan University (OMU) menggambarkan sinar kosmik baru-baru ini dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Science pada 24 November. Mereka menamai partikel misterius itu Amaterasu yang berarti Dewi Matahari dalam keyakinan agama Shinto yang diyakini telah membantu menciptakan Jepang.

"Saat saya pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi ultra tinggi (UHE) ini, saya pikir pasti ada kesalahan, karena sinar ini menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga dekade terakhir," kata penulis utama studi ToshihiroFujii, ahli astrofisika di OMU, dikutip dari Live Science.

Para ilmuwan tidak yakin dari mana asal sinar UHE. "Arah kedatangannya menunjukkan kekosongan dalamstruktur alam semesta berskala besar," tulis para peneliti di Science.Mereka menyebut wilayah ini tidak diketahui memiliki galaksi, nebula, atau struktur kosmik lainnya.

Ada kemungkinan bahwa sinar kosmik tersebut berasal dari tempat lain dan dibelokkan ke arah Bumi oleh medan magnet yang mengelilingi bintang atau benda masif lainnya.Namun, sinar kosmik UHE lebih kecil kemungkinannya untuk dibelokkan dibandingkan sinar kosmik yang kurang energik, tulis para peneliti.

Juga tidak jelas apa yang bisa menghasilkan sinar kosmik sekuat itu.Para peneliti menduga beberapa kemungkinan sumbernya, termasuk ledakan supernova, penggabungan lubang hitam, dan pulsar.

"Namun partikel tersebut juga bisa berasal dari fenomena astronomi yang tidak diketahui dan asal usul fisik baru di luar Model Standar fisika," kata Fujii.

Para peneliti juga masih belum yakin apa penyebab terjadinya partikel OMG pada tahun 1991. Tim berharap observatorium generasi berikutnya dapat melacak asal usul partikel UHE dan membantu mengungkap penyebabnya.




(rns/agt)