Arab Saudi sedang menggarap serangkaian megaproyek untuk menjadikan negaranya sebagai kekuatan ekonomi global. Melalui investasi jor-joran, negara kerajaan ini memperluas sumber daya perekonomiannya selain minyak.
Visi Saudi 2030 adalah rencana komprehensif yang bertujuan mengurangi ketergantungan negara tersebut pada minyak. Hal ini bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomian dan meningkatkan sektor pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan pariwisata.
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman pertama kali mengumumkan rincian awal rencana tersebut pada tanggal 25 April 2016. Meski menuai kritikan terkait dampaknya pada lingkungan, proyek ini tersebut berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah tujuh megaproyek ambisius yang sedang berjalan untuk mengubah wajah Arab Saudi:
![]() |
1. The Line
Megaproyek yang dikenal dengan nama The Line ini masih diperdebatkan, dan para kritikus berfokus pada dampaknya terhadap hak asasi manusia dan lingkungan.
The Line merupakan bagian dari proyek yang lebih raksasa, yakni pembangunan kota masa depan NEOM. Mulai dibangun pada 2021, The Line berlokasi di wilayah Tabuk, sebelah barat laut Kerajaan Arab Saudi.
Kota metropolis ini disebut-sebut akan dapat berbaur dengan lanskap sekitarnya karena dirancang beroperasi dengan 100% energi terbarukan dan mempertahankan 95% wilayahnya untuk satwa liar.
![]() |
2. Trojena
Trojena akan menjadi wilayah bersalju berjarak 50 kilometer dari pantai Teluk Aqaba dan masih merupakan bagian megaproyek NEOM. Lokasi ini memiliki ketinggian mulai dari 1.500 meter hingga 2.600 meter dan akan mengalami transformasi besar untuk persiapan Asian Winter Games 2029.
Arab Saudi akan menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Asian Winter Games yang akan mencakup 32 negara peserta, dan Trojena disiapkan untuk itu.
Proyek Trojena dibangun di wilayah dengan suhu musim dingin di bawah nol. Dibandingkan dengan daerah lain di Arab Saudi, suhu tahunan rata-rata di kawasan itu sekitar 10 derajat lebih rendah.
![]() |
3. Sindalah
Wisata resor pulau Sindalah dijadwalkan dibuka pada awal tahun 2024. Sindalah akan menjadi yang pertama dari sepuluh kawasan yang diselesaikan sebagai bagian dari megaproyek NEOM di timur laut Arab Saudi.
Destinasi pulau mewah yang tersebar di lahan seluas 840 ribu meter persegi di Laut Merah ini mencakup beberapa hotel kelas atas, kapal pesiar raksasa, klub pantai, pusat kesehatan, dan gerai perbelanjaan mewah.
Pengunjung Sindalalah dapat memaksimalkan perjalanan mereka dengan berpartisipasi dalam olahraga kayak, selancar layang, ski air, dan scuba diving.
![]() |
4. Oxagon
Proyek NEOM juga meliputi Oxagon, sebuah kota metropolis terapung yang digadang-gadang akan merevolusi sektor industri global. Kota ini dibangun di suatu tempat di sekitar Laut Merah, dekat Terusan Suez.
Kota yang berbentuk persis seperti namanya ini, didedikasikan untuk membangun pusat logistik baru yang akan menjadi terobosan dalam pengembangan industri di masa depan.
Saat selesai dibangun tahun 2030, Oxagon diprediksi bisa menampung sekitar 90 ribu orang. Di kota terapung ini akan ada banyak pabrik dan sebagian besar akan terdiri dari industri, lokasi industri, dan area terkait logistik lainnya, namun juga akan dibangun pemukiman.
![]() |
5. Amala
Amala akan menjadi tujuan wisata super mewah yang sedang dikembangkan di barat laut Arab Saudi di sepanjang pantai Laut Merah. Luasnya lebih dari 4.000 kilometer persegi.
Tahap pengembangan pertama dijadwalkan akan selesai pada pertengahan tahun 2024 dan akan mencakup lebih dari 1.300 kamar hotel yang tersebar di delapan resor berbeda. Ketika selesai pada tahun 2027, bangunan ini akan memiliki lebih dari 3.000 kamar hotel yang tersebar di 25 hotel dan sekitar 900 vila hunian mewah, apartemen, dan rumah estate.
![]() |
6. Proyek Laut Merah
Proyek Laut Merah dibangun di 90 pulau yang belum dikembangkan antara Umluj dan Al Wajh di pantai barat Arab Saudi. Akan ada 100 vila liburan untuk skema tersebut beserta bandara yang khusus melayani kawasan tersebut.
Perusahaan yang membangun proyek ini mengklaim pembangunan yang dilakukan berlandaskan pada keberlanjutan dan mengusung ekonomi pariwisata berkelanjutan. Mereka berupaya meminimalkan dampak terhadap lingkungan dari struktur yang sedang dibangun.
![]() |
7. Diriyah Gate
Diriyah Gate akan dibangun di sekitar situs Warisan Dunia UNESCO At Turaif, yang mewakili ibu kota asli Kerajaan Saudi modern. Mengambil inspirasi dari konteks At Turaif, proyek ini bertujuan untuk menciptakan distrik unik yang melestarikan warisan budaya, meniru bentuk perkotaan tradisional dan melestarikan lingkungan alam.
Distrik ini dikembangkan dengan aset-aset utama, termasuk Gedung Opera, Pusat Konvensi, Museum Seni Kontemporer, Masjid Agung, dan Klaster Inovasi di sepanjang jalan raya besar yang menghubungkan ke Universitas Raja Saud.
(rns/rns)