Sebelum meninggalkan pemukiman, sebuah komunitas abad pertengahan di Inggris menghancurkan gerbang masuk di wilayah mereka. Entah apa yang sebenarnya terjadi, para ilmuwan dari abad modern menemukan di lokasi tersebut gadis yang terkubur dengan pergelangan kaki terikat dan wajah menghadap ke tanah itu.
Merujuk catatan arkeolog, penguburan gadis berusia 15 tahun di perbatasan wilayah pemukiman tersebut menjadi semacam tanda bahwa ia seperti orang asing bagi penduduk setempat.
"Kita tidak akan pernah tahu bagaimana gadis muda ini dipandang oleh komunitas tempatnya tumbuh, tapi melihat bagaimana ia dikubur memberitahu kami bahwa ia hampir dengan pasti dipandang berbeda," ujar Don Walker, ahli osteologi senior di Museum of London Archaeology (MOLA).
Ia menambahkan bahwa sifat kematian gadis ini mencerminkan identitas sosialnya atau malah keluarganya sendiri. Bahkan, mungkin sekali ia diperlakukan sedemikian rupa akibat kepercayaan komunitas atas kebangkitannya dari kubur yang akan mencelakai banyak orang.
"Selain dikubur menghadap ke tanah, posisi kakinya menunjukkan kemungkinan kedua pergelangan kakinya sempat terikat bersama. Ini menyiratkan komunitas tersebut mengambil tindakan terukur untuk memastikan gadis itu tidak bangkit dari kuburnya," ujar Walker seperti dikutip detikINET dari Live Science (28/11/2023)
Sisa kerangka gadis itu, yang dikubur antara tahun 680-880 di Desa Conington Cambridgeshire, menceritakan kisah hidupnya yang tragis. Giginya menunjukkan bukti malnutrisi, sementara punggungnya menunjukkan penyakit sendi tulang belakang yang diperburuk dengan pekerjaan masa itu yang masih manual dan berat.
Semua petunjuk ini mengarahkan pada kesimpulan gadis tersebut berasal dari keluarga berstatus sosial rendah. Kerangkanya tidak menunjukkan tanda penyakit jangka panjang, sehingga bukan mustahil gadis itu mati secara tiba-tiba dengan cara yang di luar ekspektasi.
Para Arkeolog telah mengangkat sisa tulang belulangnya selama tahun 2016-2018, saat penggalian menyambut proyek konstruksi. Sekarang, ilmuwan di MOLA Headland Infrastructure telah mempelajari kerangka gadis tersebut beserta lokasi penguburannya.
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan tulang belulang wanita dari awal abad pertengahan Inggris di perbatasan pemukiman juga. Lokasinya sekitar 50 km dari Higham Ferres, Northamptonshire. Kondisinya malah lebih buruk dari gadis itu. Wanita ini dikubur menghadap ke tanah dalam kondisi tanpa tangan, kepala, leher, dan lumbar keempat. Hal ini menandakan dirinya sebagai korban eksekusi.
Penanggalan radiokarbon mengungkap bahwa gadis itu meninggal di antara akhir abad ke-7 dan akhir abad ke-9 Masehi, sedangkan aktivitas pemukiman terjadi pada abad 8-9 Masehi. Pemukiman itu merupakan satu dari pusat administrasi Mercia, kerajaan adidaya di Anglo-Saxon Inggris. Namun saat kerajaan itu mulai kehilangan kekuatannya, banyak pemukiman jadi terabaikan.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fyk/fyk)