Tikus Raksasa Langka dan Misterius Terekam Kamera untuk Pertama Kali
Hide Ads

Tikus Raksasa Langka dan Misterius Terekam Kamera untuk Pertama Kali

Khalisa Fitri - detikInet
Senin, 27 Nov 2023 19:45 WIB
Tikus raksasa
Potret pertama tikus Vangunu. Foto: Live Science
Jakarta -

Kali pertama gambar tikus Vangunu diambil adalah oleh seorang peneliti di pulau Solomon. Hewan pengerat ini dikenal elusif dan bisa tumbuh hingga setengah meter sehingga kadang disebut tikus raksasa.

Menggunakan kamera perangkap dan beragam umpan lezat, tim berhasil mengambil gambar 4 hewan pengerat itu yang setidaknya dua kali lebih besar dari tikus biasa. Saat itu terjadi, tikus-tikus ini sedang berlarian di sekitar hutan di pulau Solomon, kepulauan di timur laut Australia di Samudera Pasifik.

Jurnal Ecology and Evolution, yang rilis pada 20 November lalu, kemudian mengukuhkan tikus-tikus tersebut sebagai tikus raksasa Vangunu, merujuk pada ukuran tubuh yang besar, buntut panjang, dan telinga yang begitu pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengambil gambar-gambar tikus raksasa Vangunu untuk pertama kalinya merupakan suatu berita yang begitu positif bagi spesies yang jarang dikenal ini," ujar pemimpin riset Tyrone Lavery seperti yang dikutip detikINET dari Live Science, Senin (27/11/2023)

Penduduk asli Vangunu, sebuah pulau di tengah pulau Solomon, telah lama mengenal tikus ini begitu besar hingga bisa mengunyah kelapa di hutan mereka. Sebelumnya, bukti nyata keberadaan tikus Vangunu (Uromys Vika) sempat tertangkap tahun 2017, saat penebangan pohon komersial dilakukan di Vangunu dan menemukan tikus raksasa keluar dari sebuah pohon lalu mati.

ADVERTISEMENT

Beberapa tahun kemudian, komunitas Zaira yang mengelola sisa lahan terluas di hutan asli Vangunu dan memiliki pengetahuan mendalam terkait ekologinya, membantu peneliti memasang kamera perangkap untuk kemudian mengabadikan pengerat yang penuh rahasia itu saat berada di habitat mereka sendiri.

"Seluruh gambar diambil selama waktu aktif di malam hari, saat mereka berkerumun di tengah malam," tulis peneliti di dalam risetnya yang kemudian melanjutkan bahwa yang menjadi kunci kesuksesan mereka adalah minyak wijen sebagai umpan.

Sayangnya, tikus raksasa Vungunu bisa punah mengingat penebangan komersial yang telah menghancurkan sebagian besar hutan di pulau tersebut. Tahun lalu, pemerintah pulau Solomon mengizinkan penebangan komersial pada sisa-sisa hutan terakhir di mana kehidupan Vangunu sudah terancam di sana.

"Izin penebangan sudah diberikan di Zaira. Bila ini diproses, maka tak diragukan lagi akan mengarah pada kepunahan tikus raksasa Vangunu," ujar Lavery.

Perwakilan komunitas Zaira telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut. "Kami harap gambar U. Vika ini bisa mendukung usaha pencegahan punahnya spesies yang terancam ini," ujar Lavery

*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(fyk/fyk)