Unik, Matahari Terbenam di Mars Warnanya Biru Bukan Merah

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 08 Nov 2023 10:45 WIB
Unik, Matahari Terbenam di Mars Warnanya Biru Bukan Merah Seperti di Bumi. Foto: AP/Firdia Lisnawati
Jakarta -

Saat kita melihat Bumi dan Mars, rasanya pikiran kita akan langsung berasosiasi dengan warna yang menjadi ciri khasnya. Bumi si Planet Biru sedangkan Mars si Planet Merah. Uniknya, Matahari terbenam di dua planet ini berlawanan dengan dengan julukannya.

Penduduk Bumi terbiasa melihat Matahari terbenam berwarna merah cerah atau jingga. Di Mars, menurut ilmuwan, cahaya Matahari terbenam di sana berwarna biru safir yang pucat.

Palet yang berbeda sebenarnya didasarkan pada prinsip ilmiah yang sama. Matahari terbenam di Mars berwarna biru, sama seperti langit kita berwarna biru dan matahari terbenam berwarna merah. Ini semua disebabkan oleh hamburan sinar Matahari pada molekul-molekul yang menyusun atmosfer kita.

Meskipun tampak putih, sinar matahari terdiri dari banyak panjang gelombang berbeda, yang kita kenali sebagai warna berbeda, dan molekul serta partikel debu hanya berinteraksi pada panjang gelombang tertentu. Dengan menghamburkan bagian tertentu dari spektrum cahaya, partikel-partikel ini menghasilkan warna yang kita lihat.

Dikutip dari IFL Science, atmosfer Mars sangat berbeda dengan atmosfer Bumi, baik komposisi maupun kepadatannya. Atmosfer Mars sangat lemah. Tekanannya setara dengan sekitar 1% tekanan Bumi. Untuk merasakan tekanan serendah itu di Bumi, kita harus berada di ketinggian lebih dari 30 kilometer. Atmosfer Mars juga kekurangan nitrogen dan oksigen.

Atmosfer di planet ini terbuat dari karbon dioksida dan memiliki banyak debu. Debu halus ini cenderung menghamburkan cahaya merah sehingga langit tampak kemerahan sehingga cahaya biru dapat masuk.

Di Bumi, yang terjadi adalah sebaliknya. Cahaya biru yang dipantulkan oleh molekul udara memberi warna khas pada langit kita, dan saat Matahari terbenam dan fajar, panjang gelombang yang lebih panjang tersebut lebih dominan.

Ketika Matahari berada di posisi rendah di cakrawala, cahaya mempunyai jarak yang lebih jauh untuk bergerak di dalam atmosfer, sehingga cahaya tersebar lebih banyak. Yang tersisa hanyalah warna yang kita lihat. Di Bumi, kita memiliki palet warna merah yang lebih luas, yang sebenarnya diperkuat oleh abu gunung berapi dan debu kebakaran. Di Mars, kita mendapatkan rona biru yang sejuk.

Robot penjelajah Perseverance, Curiosity, Spirit, Opportunity, InSight Ketekunan, Keingintahuan, Semangat, Peluang, InSight dan Zhurong, telah menyaksikan Matahari terbenam warna biru yang luar biasa.



Simak Video "Video: Rencana Ilmuwan China Manfaatkan Atmosfer Mars untuk Pembangkit Listrik"

(rns/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork