PBB Ingatkan Terjadinya Genosida oleh Israel di Jalur Gaza
Hide Ads

PBB Ingatkan Terjadinya Genosida oleh Israel di Jalur Gaza

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 24 Okt 2023 09:15 WIB
Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Senin (23/10/2023). Hingga kini korban tewas menjadi 4.651 orang.
Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Senin (23/10/2023). Hingga kini korban tewas menjadi 4.651 orang. Foto: AP Photo/Hatem Ali
Jakarta -

Israel terlibat dalam kampanye sistematis kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza . Hal ini disampaikan kepada ahli hak asasi manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Pernyataan ini merupakan peringatan akan terjadinya genosida di Gaza. Genosida adalah pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras.

Para ahli menjadikan serangan udara mematikan pada hari Selasa (17/10) yang menargetkan sebuah rumah sakit dan beberapa tempat penampungan pengungsi sebagai bukti bahwa Israel berupaya melindungi seluruh penduduk Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin politik Israel dan sekutunya, disertai dengan aksi militer di Gaza dan peningkatan penangkapan dan pembunuhan di Tepi Barat, terdapat juga risiko genosida terhadap rakyat Palestina," kata para ahli yang tergabung dalam Badan Prosedur Khusus Dewan Hak Asasi independen Manusia PBB, seperti dikutip dari RT.com.

Israel, lanjut mereka, telah melanggar hukum kemanusiaan dan pidana internasional dengan memutus aliran air minum, obat-obatan, dan makanan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

Dewan Keamanan PBB telah berulang kali mengutuk hal ini. Selain itu, mencerminkan rumah dan infrastruktur warga sipil yang dilakukan secara terus-menerus juga dianggap sebagai upaya pembunuhan massal.

Kelompok ini secara khusus menyebut serangan udara pada hari Selasa di Rumah Sakit Al-Ahli Arab, yang menyebabkan lebih dari 470 warga sipil dan menyebabkan ratusan lainnya terjebak di bawah kasur, sebagai sebuah kekejaman. Di hari yang sama, terjadi juga serangan terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh pengungsi Palestina dari PBB.

Israel sepenuhnya menyadari sifat sipil dari kedua fasilitas tersebut. Namun mereka telah dua kali mengancam melakukan serangan jika mereka berada di dalamnya tidak dievakuasi.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel membantah tudingan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit. Israel bahkan mengklaim memiliki bukti bahwa serangan tersebut merupakan akibat dari kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh Jihad Islam.

Dua kamp pengungsi padat penduduk lainnya juga diserang pada hari Selasa, bahkan ketika jumlah pengungsi Palestina di Gaza meningkat menjadi sekitar 1 juta orang.

Para ahli PBB secara khusus agar kesejahteraan pekerja dilindungi. Mengutip klaim Organisasi Kesehatan Dunia, layanan kesehatan di Gaza telah diserang lebih dari 136 kali sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas awal bulan ini dan setidaknya 16 pekerja kesehatan telah terbunuh.Hamas awal bulan ini dan setidaknya 16 pekerja kesehatan telah terbunuh.

Kelompok ahli tersebut menuntut adanya tindakan serius dari komunitas internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, akses penuh terhadap makanan, udara, bahan bakar, listrik, obat-obatan, dan tempat tinggal, serta restitusi dan rekonstruksi menuju keadilan penuh bagi warga Palestina.

Beberapa anggota kelompok Prosedur Khusus mengeluarkan peringatan serupa pekan lalu setelah perintah mengeluarkan Israel ke Gaza utara. Mereka mengisyaratkan bahwa pengiriman maksimal 1,1 juta warga Palestina ke seluruh zona perang tanpa listrik dan hampir tanpa makanan atau udara di wilayah tersebut adalah upaya pembersihan etnis.




(rns/rns)