Sungai Qiantang di China terkenal dengan fenomena alam yang unik, yaitu air pasang yang berpola bergelombang. Fenomena ini dikenal dengan sebutan gelombang sisik ikan.
Seperti dikutip dari Oddity Central, fenomena gelombang sisik ikan pertama kali diamati pada tahun 2021, dan sejak itu menjadi terkenal. Warga sekitar kini sengaja menantikannya untuk beramai-ramai menyaksikan fenomena ini.
Muara Sungai Qiantang di Provinsi Zhejiang telah lama terkenal memiliki lubang pasang surut terkuat di dunia. Kadang-kadang, ketinggiannya bisa mencapai sembilan meter, yang berarti daerah tersebut sering melihat rangkaian gelombang besar bergerak ke hulu melawan arus normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 9 Mitos Gerhana Matahari yang Dibantah Sains |
Namun pada tahun 2021, selama ekspedisi ilmiah, para peneliti menemukan fenomena alam menarik lainnya yang unik di muara ini. Jika kondisi tertentu terpenuhi, air pasang akan datang dalam bentuk gelombang spiral yang terlihat seperti sisik ikan di permukaan air. Itulah sebabnya fenomena ini disebut dengan gelombang sisik ikan.
Karena pola pasang surut yang tidak biasa ini baru terlihat beberapa tahun yang lalu, alasan pasti terjadinya hal ini tampaknya masih menjadi perdebatan.
Sumber yang berbeda menyebutkan alasan berbeda mengenai terbentuknya gelombang pasang sisik ikan. Misalnya, seperti dikutip dari FyFluidDyamics, mereka percaya bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh serangkaian faktor.
"Daerah tersebut juga diketahui memiliki arus yang berputar, artinya air pasang tidak hanya bergerak ke daratan lalu berbalik arah dengan mulus," tulis peneliti Nicole Sharp.
"Sebaliknya, arus yang berputar dapat mengubah arah alirannya selama siklus pasang surut tanpa mengubah kecepatannya. Secara keseluruhan, hal ini menjadikan kawasan Sungai Qiantang sempurna untuk berkelok-kelok dengan kumpulan gelombang yang bertabrakan pada sudut miring, mirip dengan lautan melintang. Dua rangkaian gelombang yang disebabkan oleh lubang pasang surut bertabrakan pada suatu sudut, menciptakan kondisi yang buruk dan pola yang sangat dingin," urainya.
Menurut sumber yang dikutip dari INF News, astronomi, kondisi topografi, dan arah angin adalah faktor utama yang menyebabkan gelombang pasang sisik ikan.
"Tampaknya, Bulan dan Matahari berperan besar dalam fenomena ini, begitu pula bentuk muaranya yang sangat sempit di muara sungai, namun kemudian menjadi sangat lebar di tempat pertemuannya dengan laut," jelas laporan tersebut.
Apa pun kondisi yang membentuk pasang surut gelombang sisik ikan, satu hal yang pasti, pasang surut ini jarang terjadi pada saat yang bersamaan, sehingga fenomena ini dianggap langka terjadi.
(rns/rns)