Hidup abadi sudah jadi impian manusia sejak dulu kala. Impian ini diprediksi mulai bisa terwujud beberapa tahun lagi.
Adalah seorang ilmuwan komputer sekaligus futuris Ray Kurzweil yang membuat ramalan tentang kapan manusia akan memperoleh keabadian. Kursweil memiliki jejak rekor yang bisa dipercaya untuk membuat prediksi tentang teknologi.
Dia terbukti benar saat memprediksi di tahun 1990, bahwa komputer akan mengalahkan manusia pemenang olimpiade catur dunia di tahun 2000. Dia juga memprediksikan kebangkitan komputer, ponsel pintar portabel, teknologi nirkabel, bahkan ledakan internet sebelum disadari oleh banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2010, dia menguji prediksinya sendiri dari 20 tahun sebelumnya untuk melihat bagaimana hasilnya. Hasilnya, ia mengklaim bahwa dari 147 prediksi tahun 1990 untuk tahun 2010, 115-nya terbukti benar secara keseluruhan, 12-nya benar secara mendasar, sedangkan 3 lainnya salah. Dia tentunya melakukan kesalahan, seperti memprediksi mobil otonom yang katanya akan digunakan pada tahun 2009.
Jadi saat ada klaim-klaim soal hidup abadi terlihat berani, kita tetap tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Kurzweil telah membuat prediksi yang berani seperti ini sebelumnya.
"2029 merupakan tanggal konsisten yang aku prediksikan soal kapan AI akan lulus uji Turing dan memperoleh level kecerdasan manusia," ujar Kurzweil seperti dikutip detikINET dari IFLscience, Minggu (15/10/2023)
Ia juga mengatakan bahwa pada tahun 2045, diprediksikan manusia akan melakukan singularitas. Manusia melipatgandakan kecerdasan sampai miliaran kali dengan menggabungkan kecerdasan buatan yang kita ciptakan.
Berbicara soal keabadian, bukan artinya manusia mendadak langsung bisa hidup abadi. Namun, Kurzweil percaya bahwa pada tahun 2030, manusia akan bisa meningkatkan harapan hidupnya lebih dari satu tahun setiap tahunnya.
Kita akan melihat nanobot berenang di dalam aliran darah kita, melakukan perbaikan dan menghubungkan otak kita dengan internet. Saat itu terjadi, kita akan bisa mengirim video atau email langsung melalui otak kita, begitu pula mencadangkan ingatan kita.
Bagi Kurzweil, singularitas ini bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, karena ini sesuatu yang bisa mengembangkan manusia hingga menjadi seperti Tuhan.
"Kita akan menjadi lebih lucu. Kita akan menjadi lebih seksi. Kita akan menjadi lebih baik dalam mengekspresikan perasaan cinta," ujarnya.
Kita akan bisa mengakses, misalnya, 10 ribu komputer dalam waktu dua detik tanpa kabel. Kekuatan komputasi kita akan berlipat ganda di internet sepuluh ribu kali lipat. itulah yang akan kita lakukan dengan neokorteks kita.
Nanobot telah digunakan untuk mengirimkan muatan obat ke dalam tumor otak, tapi tanpa perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan, akan sulit untuk melihat bagaimana kita bisa mencapai titik itu dalam waktu tujuh tahun.
Komputer otak antarmuka telah berkembang secara signifikan. Pasien yang tak sadarkan diri menjadi mungkin untuk berkomunikasi menggunakan pikiran mereka. Monyet juga sekarang bisa bermain ping pong.
Sementara itu, kita masih jauh dari masa depan yang dideskripsikan Kurzweil, bila interaksi antara manusia dan AI masih menggunakan cara kuno. Tinggal masalah waktu untuk membuktikan kebenaran prediksi Kurzweil.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.