Ular picung adalah salah satu ular asli Indonesia yang keunikan tersendiri. Ukurannya kecil, tampilannya cantik namun sangat berbahaya.
Ular ini punya nama latin Rhabdophis subminiatus. Picung sendiri berasal dari nama panggilannya dalam bahasa Sunda, oray picung, merujuk pada warna merah di tengkuknya yang mengingatkan orang pada warna buah picung.
Sementara dalam bahasa Jawa ikenal sebagai wedudak srengenge atau ular beludak Matahari lantaran warna tengkuknya seperti cahaya Matahari di pagi hari. Karena itu pula, dalam bahasa Inggris dinamai Red-necked Keelback.
Ular picung termasuk ke dalam famili Colubridae, yang merupakan famili ular terbesar dan paling beragam. . Ular ini memiliki badan panjang, ramping dengan kepala sedikit lebih besar dari tubuhnya, panjang tubuh sekitar 1,3 meter.
Kepalanya berwarna hijau atau hijau zaitun, sedangkan tubuhnya berwarna cokelat atau cokelat zaitun dengan pola seperti papan catur di punggungnya. Bagian bawah tubuhnya berwarna kuning.
Ular picung dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Ular ini menyukai tempat-tempat yang lembap dan dekat dengan sumber air, seperti sungai, rawa, kolam, persawahan, atau perkebunan.
Ular picung berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 5 sampai 17 butir dan akan menetas setelah diinkubasi selama 8 sampai 10 minggu. Anak ular yang baru menetas memiliki panjang sekitar 13 sampai 19 cm.
Ular ini aktif pada siang hari dan memangsa kodok, ikan, dan hewan-hewan kecil lainnya. Picung diketahui dapat memakan beberapa jenis kodok beracun dan memiliki kekebalan terhadap racunnya.
Ular ini cukup jinak dan lebih suka menghindar atau berpura-pura mati jika terancam. Namun jika terpaksa dia terpaksa menggigit. Berdasarkan jurnal penelitian dari Ferlan et al (1983) jumlah bisa yang dapat disuntikkan oleh ular Picung berkisar antara 10 to 15 µl (liquid volume) .
Bisanya setidaknya mengandung unsur procoagulants, anticoagulants, hingga haemorrhagins, yang kesemuanya akan menyerang darah dan sistem peredaran darah korban. Dampak gigitan dapat mengancam nyawa manusia karena membuat korbannya menderita pendarahan hebat.
Jadi detikers kalau bertemu atau memelihara ular picung tetap waspada ya. Meski terlihat jinak, ular ini bisa berbahaya.
Simak Video "Video idEA ke Pemerintah: Tolong Perhatikan, E-Commerce Masih Penuh Tekanan"
(afr/afr)