Seperti apakah teknologi traveling di masa depan? Bersiaplah dengan detak jantung yang akan menggantikan fungsi paspor.
Dilansir dari Independent, Selasa (11/4/2023) ada riset terbaru yang sifatnya adalah forecast atau penerawangan berdasarkan perkembangan teknologi hari ini. Riset itu bertajuk 'easyJet 2070: The Future Travel Report'.
Isinya adalah bagaimana teknologi di masa depan akan mempengaruhi cara orang berpergian di dunia ini. Salah satunya adalah bahwa dalam 50 tahun di masa depan, penumpang memakai detak jantung sebagai identitas, bukan sekadar paspor biometrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, akan ada kursi pesawat dengan sensor biomimetik yang menyesuaikan dengan bentuk tubuh penumpang. Ada lagi hiburan penerbangan dengan optoelektronik, dimana tayangan hiburan langsung ke mata penumpang.
Ada pula teknologi alat bantu dengar yang langsung menerjemahkann bahasa warga lokal. Hotel memiliki smart room yang otomatis disetel sesuai selera tamu sebelum mereka datang, mulai dari lagu, suhu kamar sampai temaram lampu. Oh iya, hotel pun akan dibangun di bawah tanah agar lebih hemat energi.
Untuk wisata kuliner, makanan Anda akan dicetak pakai 3D printing untuk mengurangi makanan yang mubazir. Baju liburan pun bisa didaur ulang dan dicetak lagi dengan 3D printing.
Berwisata di metaverse akan jadi kebiasaan sebelum sungguhan datang ke destinasi. Pemandu wisata pun akan digantikan Extended Reality yang mencakup Virtual Reality, Augmented Reality dan Mixed Reality di tempat wisata.
Di masa depan akan banyak taksi udara memakai mobil terbang. Bandara juga diramaikan dengan pesawat elektrik yang lepas landas vertikal alias eVTOL.
"Kajian saya adalah seputar inovasi dan ini jelas bahwa melalui teknologi yang muncul, dunia traveling akan sangat berbeda di tahun 2070," kata Profesor Birgitte Andersen dari Birkbeck College yang memimpin riset tersebut.
Bagaimana menurut Anda, detikers? Masa depan sepertinya akan jadi seru banget ya buat si paling jalan-jalan.
(fay/fyk)