Jutaan Rumah Kosong Bertebaran di Jepang, Ada Apa?
Hide Ads

Jutaan Rumah Kosong Bertebaran di Jepang, Ada Apa?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 28 Feb 2023 22:05 WIB
Jepang merupakan negara yang memiliki banyak rumah unik. Kali ini ada satu rumah kecil di pinggir pantai yang menghadap langsung Gunung Fuji. Rumah ini bentuknya seperti jajaran genjang dengan satu jendela besar menghadap pantai dan satu lagi menghadap jalanan. Dengan jendela itu maka terlihat pemandangan Gunung Fuji dari dalam ruangan dan orang di luar bisa melihat ke dalam ruangan. Tentu rumah ini tidak cocok bagi kalian yang pemalu.
Suasana di salah satu sudut Jepang. Foto: Istimewa/Broadsheet
Tokyo -

Banyak negara mengalami krisis perumahan bagi warganya seiring bertambahnya populasi. Akan tetapi hal itu tak terjadi di Jepang, di mana jutaan akiya, sebutan untuk rumah kosong atau ditinggalkan, tersebar di banyak tempat dan seakan tidak ada harapan untuk ditinggali lagi.

Seperti dikutip detikINET dari IFL Science, rumah kosong semacam itu kadang dijuluki 'rumah penyihir'. Sebagian di antaranya berada di kawasan pedesaan, karena memang kurang dari 1 dari 10 orang di Jepang tinggal di luar kota.

"Banyak sekali rumah kosong, terlebih orang-orang tidak mau tinggal di desa yang di sekitarnya ada rumah hantu itu," kata Chris McMorran, akademisi studi Jepang di National University of Singapore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada penolakan untuk tinggal di pedesaan karena kurangnya akses ke fasilitas seperti rumah sakit dan toko serba ada," tambahnya. Survei dari pemerintah Jepang beberapa tahun silam, ada sekitar 8,5 juta rumah kosong di Negeri Sakura.

Terlebih lagi, ada kecenderungan orang Jepang lebih suka membeli rumah baru daripada bekas. "Di Jepang, rumah baru seperti mobil baru, yang kehilangan banyak nilainya begitu sudah keluar dari showroom," terang McMorran.

ADVERTISEMENT

Beberapa rumah ditinggalkan ketika penghuninya menua. Jepang memiliki populasi tertua dari negara mana pun di dunia, dengan hampir satu dari tiga warga berusia di atas 65 tahun. Ketika mereka berusia tua, banyak yang meninggalkan rumah keluarga untuk rumah yang lebih kecil dan lebih mudah diakses.

Terlebih lagi, tingkat kelahiran sangat rendah di Jepang, tren yang dimulai tahun 1970-an dan terus berlanjut hingga hari ini. Di tahun 2022 kurang dari 800.000 bayi lahir di negara itu, dan populasinya menyusut tiap tahun sejak 2009.

Maka, jumlah bangunan terbengkalai ini akan terus bertambah. Lembaga thinktank ekonomi Jepang Nomura Research Institute memperkirakan bahwa sepertiga rumah di negara tersebut tidak akan berpenghuni pada tahun 2038. Singkatnya, prospeknya suram.




(fyk/fay)