Pria yang ditangkap atas pembunuhan brutal terhadap empat mahasiswa Universitas Idaho adalah seorang pakar kejahatan. Dia sedang kuliah Ph.D dalam jurusan peradilan pidana di Washington State University, hanya beberapa kilometer dari TKP.
Tersangka bernama Bryan Kohberger ditangkap tim SWAT yang melakukan penggerebekan pada dini hari di rumah orang tuanya di Pennsylvania. DNA yang ditemukan di tempat sampah rumah itu, yang adalah milik ayah Kohberger, cocok dengan DNA di sarung pisau yang tertinggal di TKP.
Kohberger menempuh gelar doktor peradilan pidana di Washington State University. Tak lama setelah penangkapannya, universitas menghapus namanya dari daftar mahasiswa pascasarjana dan polisi menggerebek apartemen tempat dia tinggal.
Dia sudah menyandang gelar Master of Arts peradilan pidana dari Universitas DeSales. Saat kuliah di sana, Kohberger memposting di Reddit meminta para mantan narapidana mengisi survei tentang 'bagaimana emosi memengaruhi pengambilan keputusan saat melakukan kejahatan'.
Dikutip detikINET dari New York Post, Kohberger menyatakan bahwa proyeknya itu berusaha memahami bagaimana emosi dan sifat psikologis memengaruhi pengambilan keputusan saat melakukan kejahatan.
Pertanyaan yang dia ajukan kepada responden cukup mengerikan, misalnya "Sebelum beraksi, bagaimana Anda mendekati korban atau target?" "Setelah melakukan kejahatan, apa yang Anda pikirkan dan rasakan?"
Kemudian ada pertanyaan "Apakah Anda mempersiapkan kejahatan sebelum meninggalkan rumah? Apa yang Anda pikirkan dan rasakan?" Dan "mengapa Anda memilih korban atau target itu dari yang lain?"
Ada spekulasi bahwa Kohberger membunuh 4 mahasiswa itu sebagai uji coba ilmunya, namun hal itu belum terbukti. Sejauh ini, belum ada keterangan dari polisi tentang motifnya melakukan kejahatan keji itu.
Simak Video "Motif Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Sakit Hati Foto Aib Akan Disebar"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)