Ilham Habibie Bicara Soal Penerbangan Nol Emisi, Mungkinkah?

Ilham Habibie Bicara Soal Penerbangan Nol Emisi, Mungkinkah?

ADVERTISEMENT

Eureka!

Ilham Habibie Bicara Soal Penerbangan Nol Emisi, Mungkinkah?

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 23 Des 2022 10:47 WIB
Eureka Inspirasi BJ Habibie
Ilham Habibie Bicara soal Emisi Nol Bersih Penerbangan. Foto: detikcom
Jakarta -

Indonesia dan semua negara lain di dunia berkomitmen untuk mencapai net zero emission atau emisi nol bersih paling lambat di tahun 2060. Target net zero emission ini termasuk di industri penerbangan.

Berbicara saat live "Eureka! Inspirasi BJ Habibie dan Teknologi Dirgantara", Senin (19/12), Pakar Teknologi dan Dirgantara Dr Ing Ilham Akbar Habibie, Dipl Ing, MBA, menyebutkan, ke depannya ia meyakini kebutuhan akan pesawat terbang, baik di Indonesia maupun di negara lain akan tetap berkembang dengan baik.

"Saya rasa Insya Allah dengan rakyat makin sejahtera, harga tiket pesawat terbang makin terjangkau, maka maskapai dan industri penerbangan bisa berkembang dengan lebih baik," ujarnya.

Satu hal yang menurutnya tak kalah penting untuk diperhatikan adalah terkait kebijakan net zero emission. Indonesia pun harus ikut memikirkan bagaimana caranya untuk mencapai target net zero emission, termasuk di dunia penerbangan.

"Kalau kita lihat pesawat terbang itu, suatu saat kita harus terbang dengan sistem propulsi elektrik. Apakah itu pakai baterai, hidrogen, atau teknologi lain," kata putra sulung Presiden ke-3 BJ Habibie ini.

Ia menyebutkan, saat ini belum ada perusahaan pesawat terbang yang sudah menemukan solusi yang tampaknya akan menjadi solusi yang dominan akan dipakai di masa depan terkait net zero emission di bidang kedirgantaraan.

"Ini satu hal yang kita juga masih pelajari, dan saya berharap dalam waktu beberapa tahun mendatang sudah semakin jelas (teknologinya), itu satu hal yang harus kita pelajari," sebutnya.

Ilham sendiri saat ini masih melanjutkan proyek pengembangan pesawat R80 impian mendiang ayahnya. Pesawat R80 digadang-gadang akan menjadi kebangkitan dirgantara Indonesia. Di tahun 1995, lewat tangan BJ Habibie, Indonesia punya kebanggaan menerbangkan pesawat buatan sendiri, yakni pesawat N250 Gatotkaca.

Pesawat N250 terbang perdana pada 10 Agustus 1995, menjadi kado perayaan kemerdekaan RI yang saat itu akan berulang tahun ke-50 tahun.

"Dan apa yang kita buat dengan R80 merupakan satu solusi yang sangat cocok untuk Indonesia. Kenapa? Karena kita berbicara mengenai pesawat terbang untuk jarak pendek yang menggunakan teknologi baling-baling, dan itu sangat irit bahan bakar," kata Ilham.

Ia menambahkan, pesawat R80 cocok untuk penerbangan jarak pendek karena waktu terbangnya tidak terlalu lama. "Rata-rata rutenya untuk pesawat seperti R80 itu kurang lebih 500 km," ujarnya.



Simak Video "Sederet Alasan Mengapa Jerman Bisa Maju di Bidang Teknologi dan Sains"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT