Jepang Bikin Pesawat Antariksa Tenaga Uap... untuk ke Bulan!
Hide Ads

Jepang Bikin Pesawat Antariksa Tenaga Uap... untuk ke Bulan!

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 03 Des 2022 05:45 WIB
Fenomena Bulan Biru Musiman atau Seasonal Blue Moon di langit Bekasi, Minggu (22/8/2021). Bulan Biru adalah purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama. ANTARA FOTO/Paramayuda/wsj.
Pesawat Antariksa Bertenaga Uap Pertama di Dunia Melesat ke Bulan. Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda
Jakarta -

Untuk pertama kalinya di dunia, badan antariksa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), mengumumkan telah berhasil menggunakan uap sebagai tenaga pendorong pesawat ruang angkasa menuju Bulan.

Pesawat ruang angkasa CubeSat bertenaga uap milik JAXA, EQUilibriUm Lunar-Earth point 6U (EQUULEUS), diluncurkan dalam perjalanannya oleh pesawat ruang angkasa Orion NASA.

"Ini adalah kontrol orbit pertama yang sukses di dunia di luar orbit rendah Bumi menggunakan sistem propulsi propelan air," demikian pernyataan JAXA seperti dikutip dari Interesting Engineering, Sabtu (3/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAXA mengonfirmasi bahwa pesawat ruang angkasa EQUULEUS melakukan manuver yang memindahkannya ke jalur orbit yang direncanakan pada titik Earth-Moon Lagrange 2 (EML2), yang terletak di luar Bulan.

Titik Lagrangian adalah lokasi di ruang angkasa di mana gravitasi benda besar, seperti planet, diseimbangkan oleh gaya sentrifugal pesawat ruang angkasa, memungkinkan orbit yang sangat stabil. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, misalnya, terletak di Lagrange Point 2 (LP2).

ADVERTISEMENT


Sama seperti misi CAPSTONE NASA yang menguji orbit Bulan untuk proyek stasiun orbit Lunar Gateway, pesawat ruang angkasa EQUULEUS akan memungkinkan para ilmuwan menguji stabilitas EML2 untuk potensi pembangunan pelabuhan antariksa. Pelabuhan antariksa ini nantinya akan memungkinkan penjelajahan luar angkasa lebih jauh lagi.

Misi tersebut akan melakukan sejumlah penyelidikan, termasuk pengujian lingkungan radiasi untuk membantu menentukan tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan astronaut di masa depan di lokasi luar angkasa yang dalam.

"Saya bangga dengan tim operasi EQUULEUS, yang dapat segera menyelesaikan kontrol orbit yang diperlukan untuk terbang melewati Bulan, tak lama setelah peluncuran," kata Profesor Ryu Funase dari Jaxa Institute of Space and Astronautical Science.

Misi EQUULEUS

Tujuan utama misi EQUULEUS adalah mendemonstrasikan teknologi kontrol lintasan berenergi rendah untuk mencapai lokasi luar angkasa yang dalam seperti EML2 menggunakan lebih sedikit bahan bakar.

Ketika mencapai EML2, pesawat ruang angkasa CubeSat juga akan mempelajari fenomena yang disebabkan oleh gangguan elektromagnetik pada angin Matahari, menganalisis plasma dalam sistem Bumi-Bulan, dan mengamati Objek Dekat Bumi (NEO), termasuk asteroid dan komet.

Pesawat ruang angkasa kecil ini dilengkapi dengan kamera berkecepatan sangat tinggi, sensor debu, dan teleskop ultraviolet.

"Sebagai hasil dari kontrol manuver orbit dan koreksi orbit sebelum dan sesudah lunar fly-by, lunar fly-by diselesaikan sesuai rencana pada 22 November JST," JAXA menjelaskan dalam pernyataannya.

Pesawat ruang angkasa EQUULEUS diperkirakan akan melakukan perjalanan selama kurang lebih 1,5 tahun sebelum mencapai titik Lagrange EML2.

Pesawat ruang angkasa itu bukan satu-satunya CubeSat JAXA yang dikirim ke luar angkasa dengan misi Artemis I NASA. Badan antariksa Jepang baru-baru ini harus membatalkan upaya pendaratan di Bulan dengan pesawat ruang angkasa OMOTENASHI-nya.




(rns/fay)