Vampire Finch
Burung haus darah lainnya, vampire finch atau kutilang vampir. Hewan ini banyak ditemukan di Kepulauan Galapagos. Meski sering memakan biji-bijian dan serangga seperti spesies kutilang lainnya, kutilang vampir juga meminum darah.
Korban mereka adalah burung booby, yang secara mengejutkan tampaknya tidak keberatan untuk dihisap darahnya. Bahkan, si booby sering terlihat bertengger dengan sabar saat antrean panjang kutilang vampir menunggu untuk minum darah dari tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lintah
Hewan yang satu ini sudah lama dikenal menghisap darah manusia dan hewan. Biasanya, lintah hidup di daerah lembab dan persawahan. Apabila hewan ini sudah menempel di tubuh manusia, sulit untuk melepaskannya. Perlu cara khusus untuk membuatnya bisa lepas dari tubuh.
Baca juga: Ini Dia Mahluk Penghisap Darah Ternak |
Menjelang abad ke-19, lintah digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit mental, tumor, penyakit kulit, asam urat, dan batuk rejan. Namun, cara pengobatan ini sudah lama ditinggalkan.
Lamprey
Belut primitif ini termasuk hewan purba. Bentuknya tidak banyak berubah selama ratusan juta tahun. Lamprey menggunakan mulutnya untuk menempelkan diri pada ikan.
Setelah menempel, lamprey menghisap darah dan jaringan inangnya. Terkadang seekor lamprey dapat tetap menempel pada satu ikan selama berminggu-minggu. Untungnya, lamprey jarang menyerang manusia.
Baca juga: Ketimbang Hiu, Bill Gates Lebih Takut Nyamuk |
Kelelawar Vampir
Kelelawar jenis ini, yang terdiri dari tiga spesies, adalah satu-satunya mamalia yang diketahui makanannya hanya berdasarkan darah. Meskipun ternak, burung, dan reptil adalah target khasnya, manusia terkadang menjadi mangsanya.
Kelelawar vampir menggunakan gigi setajam silet untuk membuat sayatan kecil pada korbannya dan kemudian menjilat darah yang mengalir. Ketika sudah kenyang, kelelawar sering memuntahkan darah untuk dibagikan kepada kawannya yang lapar.