Setelah 59 tahun atau nyaris 6 dekade lamanya, Jupiter akan berada di titik terdekat dengan Bumi pada Senin (26/9/2022). Pencinta astronomi bisa melihat penampakannya menggunakan teleskop.
Planet raksasa di Tata Surya kita ini sudah melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi sejak Minggu (25/9/2022) malam. Pada titik terdekatnya nanti sejak 1963, Jupiter akan berjarak sekitar 591,2 juta km.
Menariknya lagi, fenomena ini bertepatan dengan peristiwa lain yang disebut oposisi. Saat terjadi oposisi, sebuah planet berada di sisi berlawanan Bumi dari Matahari, sehingga kita bisa menggambar garis lurus dari Matahari ke Bumi ke Jupiter, semuanya sejajar.
Dikutip dari NPR, oposisi Jupiter terjadi setiap 13 bulan. Dilihat dari Bumi, saat Matahari terbenam di barat, Jupiter akan terbit di timur, tepat di seberangnya. Selama oposisi, planet-planet muncul pada ukuran terbesar dan paling terang.
Dekatnya jarak dengan Bumi, ditambah lagi bertepatan dengan oposisi, menyebabkan Jupiter tampak sebesar dan seterang yang pernah didapat dari sudut pandang Bumi, karena ia mendekati perihelion atau yang disebut dengan titik terdekat dengan Matahari dalam orbit 12 tahun.
"Jupiter sangat terang dan cemerlang sehingga sangat menyenangkan melihatnya. Jangan sampai terlewatkan, Anda bisa melihatnya di mana pun Anda berada," kata Alphonse Sterling, astrofisikawan NASA di Marshall Space Flight Center.
Fenomena lainnya yang dapat disaksikan adalah terlihatnya empat bulan atau satelit Jupiter di salah satu sisinya, yaitu Io, Europa, Callisto, dan Ganymede.
Simak Video "NASA Sebut Jupiter Bisa Jadi Bintang Jika Ukurannya 80 Kali Lebih Besar"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)