China dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk berkolaborasi lebih lanjut terkait rencana eksplorasi ke Bulan. Kedua negara telah bertemu dan meresmikan kerja sama ini lewat penandatanganan nota kesepahaman.
Dikutip dari South China Morning Post, perjanjian di antara Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC) dan China National Space Agency (CNSA) ini menandai proyek ruang angkasa bersama pertama kedua negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, UEA telah menjelma menjadi pemain penting di ranah teknologi luar angkasa. Demikian juga dengan China, negara ini makin menunjukkan kekuatannya dalam eksplorasi antariksa.
Maka, kolaborasi UEA dengan China cukup membuat penasaran dan patut ditunggu. Di bawah proyek ini, UEA akan mengembangkan rover yang dijuluki Rashid-2, dan China akan membantunya dalam hal pendaratan, transmisi data, pengamatan, dan kontrol. Kesepakata tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal MBRSC Salem Humaid Al Marri dan Wakil Direktur CNSA Wu Yanhua.
UEA memutuskan untuk berkolaborasi dengan China karena menilai negara ini telah sukses dengan misi ke Bulannya. Dalam dekade terakhir, China meluncurkan tiga misi ke permukaan Bulan yang sukses yaitu Change 3, Change 4, dan Change 5. Pada tahun 2020, Change 5 juga membawa sampel Bulan ke Bumi.
Baca juga: Misteri Langit Ukraina Diserbu UFO |
Sementara itu, UEA proaktif dalam mendorong perkembangan teknologi ruang angkasa. Pada tahun 2020, ia meluncurkan Misi Mars Emirates dengan meluncurkan pengorbit bernama Hope yang dikirim ke Mars.
Sebagai bagian dari misi eksplorasi Bulan, penjelajah Rashid MBRSC akan dikirim ke permukaan Bulan akhir tahun ini dengan pendarat HAKUTO-R-yang dikembangkan oleh perusahaan Jepang iSpace.
Simak Video "Video: UEA Dituding Menjadi Dalang Serangan Drone di Port Sudan"
(rns/rns)