International Space Station (ISS) sudah beroperasi sekitar 23 tahun dan seharusnya sudah dipensiunkan, tapi diperpanjang masa pemakaiannya. Menurut Rusia, ISS itu sudah mulai menunjukkan kerusakan yang bisa membahayakan.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Yuri Borisov selaku bos baru Roscosmos, lembaga luar angkasa Rusia, menyatakan ISS mulai banyak mengalami kerusakan.
"Secara teknis, ISS sudah melampaui semua periode garansinya. Hal ini berbahaya. Proses kegagalan perangat sudah dimulai, keretakan sudah muncul," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia sendiri sempat mengancam tidak akan lagi terlibat dalam perawatan ISS setelah perang dengan Ukraina, namun sampai saat ini masih ikut serta. Di sisi lain, Rusai juga sudah berencana membangun stasiun antariksa sendiri.
Mereka akan menghentikan kerja sama internasional di ISS pada sekitar tahun 2024. Rusia akan mencari mitra dari negara lain yang lebih bersahabat dalam mengembangan stasiun antariksa baru.
Negara dimaksud kemungkinan adalah China. Borisov mengaku kecewa dengan berbagai sanksi yang dijatuhkan negara-negara barat, termasuk soal kerja sama anatriksa. Belum lama ini, European Space Agency (ESA) menghentikan kemitraan wahana ke Mars dengan Rusia, terkait invasi ke Ukraina.
"Upaya dan juga uang yang sangay besar sudah dihabiskan dalam proyek itu, akan tetapi politik ikut campur tangan dan apa hasilnya? Seharusnya tidak menjadi seperti ini, ini salah," tegas Borisov.
Adapun segmen Rusia di ISS menyediakan semua propulsi yang digunakan untuk reboost stasiun, kontrol ketinggian, manuver menghindari sampah antariksa, dan operasi de-orbit. Sementara segmen AS menyediakan daya dari panel surya dan beberapa sistem pendukung kehidupan.
(fyk/afr)