Suhu Panas Bisa Picu Kanker Kulit Mematikan

Suhu Panas Bisa Picu Kanker Kulit Mematikan

ADVERTISEMENT

Suhu Panas Bisa Picu Kanker Kulit Mematikan

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 23 Agu 2022 07:20 WIB
Suhu panas Inggris
Suhu Panas Bisa Picu Kanker Kulit Mematikan. Foto: Associated Press
Jakarta -

Para ahli mengatakan suhu musim panas yang lebih tinggi akibat krisis iklim dapat memicu peningkatan kasus kanker kulit yang berpotensi mematikan seperti melanoma.

Inggris mencatat suhu tertinggi mencapai 40,2 derajat Celcius bulan lalu, karena para ilmuwan iklim menekankan bahwa gelombang panas tidak terjadi sekali. Mereka memperkirakan, suhu tinggi kemungkinan akan menjadi lebih sering terjadi.

Dikutip dari The Guardian, petugas medis memperingatkan bahwa perubahan iklim akan membuat orang terpapar radiasi sinar ultraviolet (UV) lebih besar.

"Sebagai seorang dokter yang merawat pasien dengan melanoma, saya benar-benar khawatir bahwa tren berkelanjutan di musim panas yang lebih panas akan menyebabkan lebih banyak kasus melanoma dan lebih banyak kematian akibat melanoma," kata Sarah Danson, seorang profesor onkologi medis di University of Sheffield.

Julia Newton-Bishop, seorang ilmuwan klinis yang memimpin kelompok penelitian melanoma di Leeds University mengatakan, melanoma pada dasarnya disebabkan oleh sengatan Matahari, dan cuaca saat ini sangat ekstrem.

"Saya khawatir kasus pasien dengan kulit terbakar Matahari akan meningkat, kemudian insidensi penyakit ini juga akan meningkatkan kasus melanoma," sebutnya.

Menurut data dari Cancer Research UK, tingkat kematian akibat kanker kulit di kalangan pria di Inggris telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak tahun 1970-an, dengan peningkatan juga tercatat di kalangan wanita.

Diperkirakan kenaikan itu mungkin karena sejumlah faktor termasuk paparan sinar mMtahari yang lebih besar karena liburan. Michelle Mitchell, kepala eksekutif Cancer Research UK, memperingatkan bahwa terbakar sinar Matahari hanya sekali setiap dua tahun dapat melipatgandakan risiko kanker kulit.

Prof Dann Mitchell, pakar ilmu iklim di University of Bristol, mencatat bahwa hubungan antara cuaca yang lebih hangat dan kesehatan bisa jadi tidak langsung.

"Salah satu sinyal paling jelas dari perubahan iklim adalah suhu yang lebih panas, tidak hanya di musim panas, tetapi sepanjang tahun," katanya.

"Pergeseran suhu ini juga mengubah pola perilaku, dan orang-orang di Inggris cenderung lebih sering keluar rumah saat suhu hangat. Hal ini menyebabkan lebih banyak paparan sinar Matahari sepanjang tahun, dan yang terpenting lebih banyak paparan bagian UV dari sinar Matahari itu, yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker kulit," sambungnya.

Mitchell menambahkan bahwa konsekuensi kesehatan jangka panjang dari krisis iklim tidak cukup dibahas.

"Ini karena kita tidak bisa mengatakan gelombang panas tertentu menyebabkan kanker tertentu. Sebaliknya, kami menghubungkan peningkatan risiko kanker dengan integrasi banyak hari yang lebih hangat, dengan hari-hari yang lebih hangat ini lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia," katanya.

Karis Betts, manajer informasi kesehatan senior di Cancer Research UK, mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui dampak gelombang panas baru-baru ini pada kasus kanker kulit karena kanker biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.

"Penting untuk diingat bahwa sinar UV dari Matahari dan bukan panasnya yang menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit. Matahari bisa cukup kuat untuk membakar dari pertengahan Maret hingga pertengahan Oktober di Inggris, entah itu sedang terjadi gelombang panas atau tidak," sebutnya.

Danson mengatakan ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan sinar Matahari dan menghindari sengatan Matahari, termasuk menghindari sinar Matahari sepenuhnya dari jam 11 pagi hingga jam 3 sore, duduk di tempat teduh, menutupi tubuh dengan kemeja dan topi, serta rajin memakai tabir surya.



Simak Video "Kebakaran Hutan di Spanyol Meluas Akibat Gelombang Panas"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT