Tempat Syuting Pengabdi Setan 2 Punya 12 Teleskop Canggih
Hide Ads

Tempat Syuting Pengabdi Setan 2 Punya 12 Teleskop Canggih

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 10 Agu 2022 17:45 WIB
Observatorium Bosscha adalah observatorium astronomi tertua Indonesia, terletak di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Observatorium Bosscha di Pengabdi Setan 2 Punya 12 Teleskop Canggih. Foto: Rachmatunnisa/detikcom
Jakarta -

Film Pengabdi Setan 2 menampilkan Observatorium Bosscha yang ikonik di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Tahukah kalian, observatorium ini punya 12 teleskop canggih untuk mengamati langit.

Dirangkum dari Wikipedia, Observatorium Bosscha adalah observatorium astronomi tertua Indonesia. Pada 2004, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya berdasarkan UU No. 5 Tahun 1992 oleh Pemerintah Indonesia. Pada 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital Nasional.

Observatorium Bosscha juga ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya tingkat Nasional pada 2017 dan peringkat Kabupaten pada 2021. Sayangnya, operasional observatorium terancam tutup karena adanya polusi cahaya dari aktivitas pemukiman di Lembang dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi ini membuat Observatorium Bosscha tidak bisa melihat langit malam sejernih dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, observatorium Bosscha mengoperasikan 12 teleskop, termasuk tiga buah teleskop radio dengan Teleskop Refraktor Ganda Zeiss 0,6 meter sebagai teleskop terbesar yang dipasang di kubah. Berikut ini teleskop-teleskop canggih yang ada di Observatorium Bosscha.

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss adalah teleskop optik refraktor 0,6 meter yang terdiri dari dua teleskop utama dan satu teleskop pencari. Beroperasi sejak 1928, teleskop ini merupakan teleskop terbesar dan tertua Observatorium Bosscha. Teleskop ini sering digunakan untuk meneliti fisik dan perilaku bintang, terutama bintang biner, gugus bintang, komet, dan planet Tata Surya.

ADVERTISEMENT

Teleskop Bamberg

Teleskop Bamberg adalah teleskop refraktor 0,37 meter yang dipasang pada 1929 di sebuah bangunan khusus yang menyebabkan teleskop ini hanya bisa mengamati objek langit yang berada di garis lintang selatan langit 30Β° atau lebih dan azimut Timur-Selatan-Barat. Teleskop ini digunakan untuk mengamati perubahan kecerahan bintang variabel, untuk mengamati Matahari dan permukaan Bulan, dan fotometri gerhana bintang.

Teleskop Schmidt Bimasakti

Teleskop Schmidt Bimasakti adalah teleskop 0,71 meter yang beroperasi dalam panjang gelombang biru hingga inframerah-dekat. Teleskop ini merupakan sumbangan yang diterima dari UNESCO pada Mei 1960.

Dinamakan 'Bimasakti' oleh Gale Bruno van Albada, direktor observatorium dari tahun 1951-1958, karena saat itu teleskopnya akan digunakan untuk meneliti Galaksi Bima Sakti. Teleskop ini digunakan untuk mengamati bintang dengan emisi garis Hidrogen, bintang kelas M, dan bintang Wolf-Rayet.

Teleskop GOTO

Teleskop GOTO adalah teleskop reflektor 0,45 meter yang pertama digerakkan dengan komputer sekaligus dilengkapi dengan CCD (untuk meningkatkan sensitivitas pengamatan) di Observatorium Bosscha.

Teleskop ini merupakan bantuan dari Kementerian Luar Negeri Jepang yang diterima pada 1989, dan digunakan untuk mengamati bintang variabel, kurva cahaya planet luar surya, asteroid, spektroskopi bintang, dan pencitraan planet.

Selanjutnya: Teleskop lainnya >>>

Teleskop GAO-ITB RTS

Teleskop GAO-ITB RTS adalah teleskop 0,279 m yang sepenuhnya digerakkan dengan komputer dan dari jarak jauh. Teleskop ini merupakan hasil kerjasama antara Observatorium Astronomi Gunma (GAO) di Jepang dengan ITB pada 2005. Teknologi jarak jauh yang dipasang memungkinkan pengamat di Jepang bisa mengakses teleskop ini. Pada 2015, teleskop ini ditingkatkan dengan diameter 0,28 meter dan spektograf untuk pengamatan garis emisi komet dan supernova.

Teleskop STEVia

Teleskop STEVia (Survey Telescope for Exoplanet and Variable star) adalah teleskop reflektor 0,279 meter yang dibangun pada 2013. Teleskop ini digunakan untuk survei pada gugus bintang terbuka dalam rangka mencari planet luar surya dan bintang variabel baru dan mengamati peristiwa langit yang berlangsung singkat seperti supernova dan okultasi bintang.

Observatorium Bosscha adalah observatorium astronomi tertua Indonesia, terletak di Lembang, Bandung, Jawa Barat.Observatorium Bosscha adalah observatorium astronomi tertua Indonesia, terletak di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmatunnisa

Bosscha Robotic Telescope

Bosscha Robotic Telescope (BRT) adalah teleskop robotik 0,35 meter yang dipasang pada 2019, menjadikannya teleskop terbaru di Observatorium Bosscha. BRT merupakan teleskop robotik Observatorium Bosscha generasi kedua. Adapun BRT generasi pertama sudah dipindahkan ke Universitas Nusa Cendana.

BRT dimasukkan sebagai salah satu langkah persiapan untuk observatorium nasional yang saat ini sedang dibangun di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Teleskop ini digunakan untuk mengamati planet luar surya, bintang variabel, dan asteroid yang berjarak dekat dengan Bumi.

Teleskop Surya

Teleskop ini merupakan teleskop Matahari yang terdiri dari 3 buah telekop Coronado dengan 3 filter yang berbeda, serta sebuah teleskop proyeksi citra Matahari yang sepenuhnya dibuat sendiri.

Fasilitas ini merupakan sumbangan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan Belanda, Leids Kerkhoven-Bosscha Fonds, Departemen Pendidikan Nasional, serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Teleskop radio 2,3m

Teleskop radio Bosscha 2,3m adalah instrumen radio jenis SRT (Small Radio Telescope) yang didesain oleh Observatorium MIT-Haystack dan dibuat oleh Cassi Corporation.

Teleskop ini bekerja pada panjang gelombang 21 cm atau dalam rentang frekuensi 1.400-1.440 MHz. Dalam rentang frekuensi tersebut terdapat transisi garis hidrogen netral, sehingga teleskop ini sangat sesuai untuk pengamatan hidrogen netral, misalnya dalam galaksi kita, Bima Sakti.

Selain itu, teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati objek-objek jauh seperti ekstragalaksi dan kuasar. Matahari juga merupakan objek yang menarik untuk ditelaah dalam panjang gelombang radio ini.