7 Hewan Super Langka di Dunia, Ada Ular Kepala Dua!

Bumi kita dihuni spesies yang tak terhingga banyaknya. Karena bermacam faktor, ada beberapa makhluk yang langka bahkan nyaris punah.

Di antara begitu banyak makhluk hidup yang kita kenal, setidaknya tujuh hewan ini dianggap langka. Berikut 7 hewan langka berasal dari berbagai negara.

1. Harimau Hitam di Taman Nasional Similipal Odisha, India

Seekor harimau hitam hidup di Taman Nasional Similipal Odisha, India. Harimau hitam bukan spesies tertentu, melainkan varian warna dari harimau yang biasanya berwarna oranye.

Makhluk ini dikenal sebagai harimau melanistik karena dilahirkan dengan garis-garis hitam tebal yang menutupi bulu oranye mereka, membuat mereka tampak benar-benar hitam dalam beberapa kasus.

[Gambas:Twitter]

2. Kera Pipi Putih di Arunachal Pradesh, India

Pada April 2022, kera pipi putih super langka terlihat di distrik Kameng Barat Arunachal, Pradesh, India untuk kedua kalinya. Mamalia itu pertama kali terlihat di distrik Anjaw oleh para ilmuwan dari Survei Zoologi India awal tahun ini.

Mamalia ini menambah daftar terbaru spesies primata yang ditemukan di anak benua India. Sebelumnya, kera pipi putih ditemukan di Modog di Tibet tenggara pada tahun 2015, Petugas Divisi Hutan distrik Kameng Barat.

Kera pipi putih. Foto: India Times

3. Lobster Biru di Portland

Pada Juli 2022, seorang nelayan dari Portland, Maine, di Amerika Serikat, membuat penemuan sangat langka setelah menyadari bahwa ia menangkap lobster biru.

Saking langkanya, lobster ini digambarkan sebagai jenis hewan 'one in two milion'. Makhluk laut langka tersebut dilepaskan kembali ke laut setelah ditangkap.

[Gambas:Twitter]

4. Ular Berkepala Dua di Afrika Selatan

Seekor ular langka dengan dua kepala diselamatkan dari hutan Afrika Selatan pada Juni 2022. Penyelamat ular Nick Evans membagikan foto ular tersebut di laman Facebook-nya. Dalam keterangannya, dia menyebutkan menemukan ular itu ketika diminta mengumpulkan hewan melata itu dari seorang pria yang menemukannya di kebun.

Ular berkepala dua. Foto: Nick Evans

Halaman selanjutnya: Kuda Mongol dan Kucing India >>>

5. Kuda Langka yang Punah Hampir 40 Tahun di Inggris

Kelahiran spesies kuda yang sangat langka, yang punah di alam liar hampir empat dekade lalu, disaksikan di kebun binatang Inggris pada Juni 2022.

Anak kuda jantan Przewalski lahir di Kebun Binatang Marwell di Hampshire, pada 28 Mei. Dia diberi nama 'Basil' oleh penjaga kebun binatang.

Kelahiran kuda ini merupakan kejutan besar karena punah di alam liar dari tahun 1969 hingga 2008. Kuda Przewalski, juga dikenal sebagai kuda liar Mongolia atau kuda Dzungarian. Hewan ini terancam punah dan aslinya berasal dari stepa Asia Tengah. Adapun nama kuda, diambil dari sosok ahli geografi dan penjelajah Rusia Nikołaj Przewalski.

[Gambas:Twitter]

6. Hewan Sungai 'Jet Black' di Texas

Nelayan AS Justin Jordan dan Terrell Maguire pada Mei 2022 menangkap seekor binatang sungai berwarna hitam pekat yang jarang terlihat di Texas tenggara.

Jordan, seorang pemandu memancing di Texas, mengungkapkan bahwa makhluk yang mereka tangkap adalah buaya melanistik gar yang sangat langka. Dia mengatakan makhluk itu panjangnya sekitar 1,5 meter. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan 'Jet Black' dengan mulut terbuka, menampilkan deretan gigi putih besar.

[Gambas:Twitter]

Baca juga: 10 Potret Satwa Liar yang Gagal, Lucu Bikin Ngakak

7. Fishing Cat di Danau Chilika, Odisha, India

Pada Oktober 2020, Fishing Cat atau Kucing Pemancing terancam punah dan langka secara global ditemukan di Danau Chilika di Odisha, India. Ini adalah satu-satunya spesies kucing liar di India yang merupakan spesialis lahan basah.

Fishing cat. Foto: India Times

Kucing Pemancing saat ini menjadi duta Danau Chilika, laguna air payau terbesar di Asia dan Situs Ramsar tertua di India. Situs Ramsar adalah situs lahan basah yang ditetapkan untuk kepentingan internasional di bawah Konvensi Ramsar.

Konvensi Lahan Basah, yang dikenal sebagai Konvensi Ramsar, adalah perjanjian lingkungan antar pemerintah yang didirikan pada tahun 1971 oleh UNESCO yang mulai berlaku pada tahun 1975.