Pada 14 Juli 2022 besok, langit akan kedatangan fenomena Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon). Apakah Purnama Rusa berarti muncul tanduk di permukaan Bulan seperti rusa?
Ternyata, bukan demikian maksudnya. Purnama Rusa adalah purnama yang terjadi di bulan Juli dan dipakai untuk fase Bulan baru. Peneliti antariksa BRIN Andi Pangerang menjelaskan penamaan Purnama Rusa muncul karena dalam The Farmer's Almanac, kalender petani Amerika, menandai bulan Juli dengan musim ketika rusa jantan muda mulai tumbuh tanduk.
"Ini semata-mata untuk menandai musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika," jelasnya seperti dikutip dari laman Edukasi Sains dan Antariksa BRIN, Rabu (13/7/2022).
Yang membuatnya istimewa, Purnama Rusa kali ini bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon). Bahkan, kata Andi, Bulan Baru Mikro kali ini diapit oleh dua Bulan Purnama Super yang terjadi di dua bulan berturut-turut.
Untuk diketahui, mulai 14 Juni hingga 14 Juli 2022, terjadi fenomena Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon), Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Micromoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
"Fenomena ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013 sehingga fenomena ini terjadi setiap sembilan tahun sekali. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 2031 dan 2040," jelas Andi.
Seluruh Indonesia akan bisa melihat fenomena Bulan Purnama Rusa Super. Fenomena astronomi ini akan terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB/ 02.57 WITA / 03.57 WIT.
Berikut di bawah ini adalah daftar lengkap waktu dan wilayah melihat Bulan Purnama Rusa Super:
![]() |
Simak Video "4 Fenomena Astronomi Awal Oktober, Ada Hujan Meteor!"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)