Dalam pantauan BMKG, beberapa wilayah di Indonesia punya suhu panas beragam setiap harinya. Suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat celcius.
Suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.
Catatan BMKG juga memperlihatkan, dalam sepekan terakhir, Ciputat, Tangerang Selatan menjadi daerah yang suhunya paling panas di Jabodetabek.
Dilansir dari situs resmi BMKG, berdasarkan stasiun titik pengamatannya, Ciputat menjadi daerah dengan suhu terpanas sejak Minggu (7/5). Hanya pada Selasa (10/5) Ciputat ada di urutan ketiga wilayah dengan suhu terpanas di Indonesia dengan suhu antara 35-36 derajat celcius.
"Bisa (Ciputat disebut sebagai daerah dengan suhu terpanas) itu diambil dari data di titik pengamatan," kata Fahry Rajab, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut, cakupan wilayah yang masuk dalam pengamatan di stasiun BMKG Ciputat, Fahry menjelaskan hal itu tergantung jenis permukaannya. Jika permukaannya datar, suhunya relatif sama dalam radius yang luas.
Fahry memastikan suhu panas saat ini tidak akan mencapai 40 derajat celcius seperti yang pernah terjadi di Larantuka 2012.
"Sampai akhir musim kemarau (November 2022) mungkin saja suhunya mencapai 36 derajat. Tapi tidak sampai 40 derajat seperti info yang beredar," sebut Fahry.
"Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat celcius di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38,8 derajat celcius di Temindung Samarinda pada tahun 2018," ungkap BMKG melalui rilis resminya.
Penyebab Ciputat Catat Rekor Terpanas
Kabid Prediski dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saefudin menjelaskan Ciputat, Tangerang Selatan menjadi pemegang rekor cuaca terpanas di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Disebutkan olehnya, kondisi suhu udara permukaan di suatu wilayah secara lokal sangat dipengaruhi oleh posisi lintang, topografi, jarak dari lautan, sirkulasi udara, dan faktor lokal seperti tutupan lahan. Termasuk banyak tidaknya pepohonan, atau dominasi pembangunan perkotaan dan lain sebagainya.
"Data suhu dan cuaca di wilayah Ciputat diamati dan diukur dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika II antara periode tanggal 1 sampai 11 Mei 2022. Hasilnya, menunjukkan nilai yang berkisar antara 33,8-36 derajat celcius," ujarnya.
"Nilai ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia lain. Hal ini kemungkinan dikarenakan wilayah Ciputat dan sekitarnya berada pada elevasi rendah dan cukup dekat dengan permukaan laut," kata Miming, Kamis (13/5).
Selain itu, kata Miming, wilayah Ciputat memiliki tutupan lahan yang didominasi oleh bangunan dan minimnya area pepohonan. Hal itu juga cukup berpengaruh pada peningkatan suhu udara permukaan di wilayah tersebut.
"Keberadaan bangunan dengan ketinggian homogen juga berpengaruh pada kurang lancarnya aliran udara permukaan," lanjutnya.
Sementara itu, berdasarkan peta perkiraan awal musim kemarau BMKG, saat ini sebagian besar wilayah Jawa mulai memasuki awal musim kemarau dan sebagian lainnya masih periode transisi.
"Jadi, faktor secara umumnya adalah kondisi lokal lingkungan di wilayah Ciputat sangat berpengaruh juga terhadap kondisi suhu yang lebih panas dibandingkan sekitarnya," ujar Miming.
*) Artikel ini sebelumnya tayang di CNN Indonesia dengan judul "Cuaca Terik, Ciputat Pegang Rekor Suhu Terpanas di RI" dan "Alasan Ciputat Pegang Rekor Cuaca Terpanas di RI".
Simak Video "Panas di India Sampai 40 Derajat Celsius, Warga Dihantui Kekeringan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)