Jika tersesat di hutan, orang akan mencoba mencari pemukiman tempat peradaban berada, atau mencari pertolongan dengan membuat api agar mudah ditemukan. Nah, ada ilmuwan yang terinspirasi dari cara ini untuk memanggil alien agar mudah menemukan Bumi.
Selama lebih dari 70 tahun, para astronom ini memindai sinyal radio atau optik dari peradaban lain untuk mencari adanya kecerdasan lain di luar angkasa, yang disebut SETI (search for extraterrestrial intelligence). Sebagian besar ilmuwan yakin bahwa kehidupan ada di 300 juta planet yang berpotensi layak huni di galaksi Bima Sakti.
Para astronom juga berpikir ada kemungkinan bahwa beberapa bentuk kehidupan di luar sana telah mengembangkan kecerdasan dan teknologi seperti manusia di Bumi. Tapi, tidak ada sinyal dari peradaban lain yang pernah terdeteksi, sehingga hal ini disebut sebuah misteri "The Great Silence".
Sementara SETI telah lama menjadi bagian dari sains arus utama, METI (messaging extraterrestrial intelligence) atau pengiriman pesan intelijen luar angkasa, kurang umum.
"Saya seorang profesor astronomi yang telah banyak menulis tentang pencarian kehidupan di alam semesta. Saya juga melayani di dewan penasehat untuk sebuah organisasi penelitian nirlaba yang merancang pesan untuk dikirim ke peradaban luar angkasa," tulis Chris Impey, Profesor Astronomi dari University of Arizona, dikutip dari Science Alert.
Dalam beberapa bulan mendatang, dua tim astronom akan mengirim pesan ke luar angkasa dalam upaya untuk berkomunikasi dengan alien cerdas yang mungkin berada di luar sana untuk mendengarkan sinyal yang dikirim dari Bumi.
Upaya ini seperti membuat api unggun besar di hutan dan berharap ada yang menemukannya. Namun sebagian orang mempertanyakan apakah bijaksana untuk melakukan hal ini.
Selanjutnya: Mengirim pesan ke alien
(rns/rns)