Gerhana Pertama di 2022 Terlihat di Wilayah Ini
Hide Ads

Gerhana Pertama di 2022 Terlihat di Wilayah Ini

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 01 Mei 2022 10:02 WIB
Fenomena gerhana matahari cincin terjadi di sepanjang jalur sempit bumi dari Afrika barat ke Semenanjung Arab hingga India. Seperti apa potretnya? Yuk, lihat.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Gerhana Matahari sebagian terjadi pada 30 April 2022 di beberapa bagian Amerika Selatan, Antartika, serta Samudra Pasifik dan Atlantik. Ini adalah gerhana pertama yang terjadi di tahun 2022.

Gerhana Matahari ini dimulai pada pukul 14:45 EDT (1845 GMT), ketika pertama kali terlihat oleh pengamat langit di Pasifik tenggara jauh di dekat pantai Antartika. Gerhana maksimum akan terjadi beberapa jam kemudian, pada 16:41 EDT (2041 GMT), sebelum berakhir pada 18:37 EDT (2237 GMT), menurut Timeanddate.com.

Orang-orang di wilayah ini bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian pada 30 April mulai pukul 15.30 EDT (1930 GMT) atau lewat website Timeanddate.com, di mana mereka juga melakukan live-blogging acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerhana tersebut adalah yang pertama dari dua gerhana parsial yang terjadi pada 2022. Gerhana berikutnya akan terjadi pada 25 Oktober, ketika Bulan akan menghalangi sebagian Matahari di Eropa, Asia Barat, dan Afrika timur laut.

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Peristiwa langit pada 30 April adalah gerhana sebagian, artinya Bulan hanya mengaburkan sebagian Matahari bagi sebagian wilayah di Bumi, sehingga Matahari berbentuk Bulan sabit.

ADVERTISEMENT

Namun, porsi Matahari yang terhalang oleh Bulan bervariasi tergantung pada lokasi pengamatan. Pada gerhana Matahari sebagian 30 April, maksimal 64% dari piringan Matahari akan dikaburkan oleh Bulan untuk para pengamat yang berada di Amerika Selatan.

Sayangnya, gerhana Matahari sebagian ini hanya akan terlihat dari daerah berpenduduk jarang di tenggara Samudra Pasifik, Antartika dan beberapa negara Amerika Selatan, seperti Chili, Argentina, Uruguay, Bolivia, dan Peru. Indonesia pun tidak bisa melihat fenomena ini.




(rns/rns)