Ilmuwan: Ada 300 Ribu Batu Antariksa Tersembunyi di Antartika
Hide Ads

Ilmuwan: Ada 300 Ribu Batu Antariksa Tersembunyi di Antartika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 28 Jan 2022 19:15 WIB
Perubahan iklim: Gletser terbesar di Antartika meleleh dengan cepat dan dapat pecah dalam 5-10 tahun, kata ilmuwan
Antartika. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Studi yang dilakukan oleh akademisi di Free University of Brussels dengan program kecerdasan buatan, menyebut bahwa kemungkinan ada ratusan ribu batu angkasa meteorit berada di padang es Antartika. Bahkan jumlahnya diperkirakan bisa mencapai 300 ribu buah.

Memang hampir dua pertiga meteorit yang ditemukan di Bumi sejauh ini asalnya dari benua Antartika. Benua beku itu, yang dingin dan kering, membantu menyimpan batu angkasa itu. Belum lagi warna hitam meteorit cukup mudah ditemukan di padang salju.

Meteorit berasal dari planet-planet sehingga batu angkasa ini sangat berharga untuk diteliti oleh para ilmuwan, antara lain untuk mengetahui asal usul Tata Surya, bahkan juga alam semesta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika meteorit jatuh di Antartika, biasanya obyek ini mendarat di area bersalju karena memang 98% areanya diselimuti oleh es. Seiring waktu berlalu, salju pun terakumulasi di atasnya.

Kebanyakan meteorit ditemukan di Antartika adalah karena faktor keberuntungan. Nah saat ini, ilmuwan mengembangkan strategi baru untuk menemukannya dengan bantuan dari kecerdasan buatan. "Kami menemukan beberapa area yang belum tereksplorasi punya potensi besar untuk menemukan meteorit," kata Veronica Tollenar, pakar gletser.

ADVERTISEMENT

Dalam studi ini, periset memanfaatkan software kecerdasan buatan khusus untuk menganalisis data satelit permukaan Antarika. Tujuannya adalah mengidentifikasi area yang mungkin menyimpan meteorit berdasarkan kemiripan dengan area di mana sebelumnya ilmuwan menemukannya.

"Dengan mendatangi lokasi-lokasi tersebut dan menggunakan teknik penggalian baru, misalnya survei dengan memanfaatkan bantuan drone, kita akan memasuki era baru dalam misi menemukan meteorit di Antartika," sebut Veronica yang dikutip detikINET dari Live Science.




(fyk/fay)