Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) secara resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (UEA) kepada lima merek vaksin sebagai dosis booster atau lanjutan di Indonesia. Ketahui efek samping Moderna hingga Pfizer yang jadi vaksin booster.
Untuk diketahui, kelima vaksin untuk booster COVID-19 tersebut adalah:
- Moderna
- CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma
- Vaxzevria dan Kconecavac dari AstraZeneca
- Zifivax
- Comirnaty dari Pfizer.
"Persetujuan vaksin booster tersebut didasarkan pada data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terkini yang menunjukkan adanya penurunan kadar antibodi yang signifikan terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer," jelas Kepala Badan POM, Penny K Lukito dalam Konferensi Pers Vaksin COVID-19 Booster pada Senin (10/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek samping vaksin booster menjadi perhatian tersendiri, mengingat sebagian orang merasakan reaksi beragam setelah menerima vaksin baik dosis pertama maupun kedua.
Berikut ini efek samping Moderna hingga Pfizer, dirangkum detikINET dari berbagai sumber, Jumat (14/1/2022):
Efek samping Moderna
Vaksin Moderna merupakan vaksin mRNA atau vaksin yang dibuat dari spike protein yang ada di permukaan virus corona. Suntikan Moderna akan langsung bekerja untuk mengenali spike protein virus.
Dikutip dari CNN Indonesia, Ines Atmosukarto, doktor dan ahli molekuler dan biologi seluler dari Universitas Adelaide Australia, menyebut efek sampingnya tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin merek lain.
"Ya rasa tidak enak, panas, ngilu, meriang itu karena sistem imun kita terstimulasi. KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) tersebut sifatnya sementara. Setelah 24-48 jam biasanya hilang. Memang ada laporan myocarditis (inflamasi jantung) pada orang muda, umumnya laki-laki," kata Ines beberapa waktu lalu.
"Namun ini juga sementara. Setelah beberapa hari hilang. Jangan lupa penyakit COVID-19 malah menyebabkan myocarditis yang lebih lama," ujarnya.
Sementara itu dalam laporannya, FDA menyebut efek samping vaksin Moderna saat uji klinis termasuk:
- Rasa sakit, bengkak, kemerahan pada area suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kedinginan
- Mual dan muntah
- Demam
- Ruam merah.
Efek samping CoronaVac
Vaksin CoronaVac/Sinovac memperoleh izin penggunaan darurat pada Januari 2021 silam. Untuk efek sampingnya, BPOM menyebut Sinovac bersifat ringan-sedang. Beberapa efek samping vaksin booster Sinovac antara lain:
- Reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan
- Kemerahan
- Umumnya tingkat keparahan grade 1-2.
Efek samping AstraZeneca
Data keamanan dari vaksin AstraZeneca dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping atau KIPI dilaporkan bersifat ringan dan sedang (ringan 55%, sedang 37%).
Efek samping vaksin booster AstraZeneca antara lain:
- Nyeri di area suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Myalgia
- Malaise
- Demam
- Tubuh menggigil
- Mual
- Artralgia (nyeri atau kaki pada sendi).
Efek samping Zifivax
Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, kemudian dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT JBio.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyebut tidak ada efek samping berat dari vaksin Zifivax. Efek samping berupa efek samping sistemik paling sering dilaporkan yakni, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Baca juga: Apakah Habis Vaksin Boleh Minum Es? |
Efek samping Pfizer (Comirnaty)
Efek samping yang dirasakan penerima vaksin booster Pfizer tidak berbeda jauh dengan vaksin-vaksin lain. Beberapa efek samping vaksin booster Pfizer antara lain:
- Nyeri ditempat suntikan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Demam.
(rns/rns)