Tahun berganti, orang-orang pun memulai resolusi Tahun Baru mereka. Sebenarnya tidak perlu menunggu Tahun Baru untuk membuat target. Namun menurut sains, bergantinya tahun, atau bahkan minggu, secara alami adalah waktu yang tepat memulai kebiasaan atau mencapai target baru.
Penelitian oleh psikolog John Norcross menemukan bahwa par pembuat resolusi akan 10 kali lebih berhasil dalam mengubah perilaku mereka dibandingkan orang yang ingin berubah tetapi tidak membuat resolusi formal. Berikut adalah tips dan panduannya seperti dikutip dari The Print.
Baca juga: 8 Fakta Mencengangkan Tentang Tahun Baru |
1. Hanya buat satu resolusi
Daftar resolusi yang panjang akan membuat semangat kalian untuk berubah jadi melempem dan keburu malas. Pasalnya, energi kalian tersebar dan mungkin malah tidak mencapai apa-apa. Jadi, lebih baik fokus pada satu hal, dan benar-benar melakukannya.
2. Capai tujuan kecil
Misalnya, jangan membuat resolusi "menulis buku" atau "turun berat 20 kg". Tapi buatlah menjadi "menulis proposal buku" atau "menurunkan berat badan 2 kg."
Gagal mencapai tujuan yang langsung besar dapat menurunkan motivasi. Tetapi memenuhi target yang lebih sederhana sering kali mendorong kita untuk terus maju.
3. Jadikan resolusi sebagai sesuatu yang positif
Bingkai resolusi kalian dalam pikiran sebagai sesuatu yang positif, bukan sesuatu yang negatif. Psikolog sosial menemukan bahwa ada keterkaitan pemikiran positif dengan keberhasilan perubahan perilaku.
Misalnya, jika kalian berpikir mengurangi waktu menggunakan ponsel, akan sangat sulit untuk menahan godaan mengecek smartphone. Ketika yang dipikirkan adalah "tidak melihat ponsel", kalian malah menjadi sangat fokus pada ponsel. Itu membuat makin sulit untuk tidak mengeceknya.
Jadi, alih-alih hanya menghindari sesuatu yang "buruk", pikirkan diri kalian sebagai mengganti perilaku itu dengan sesuatu yang lain. Resolusi "berhenti melihat ponsel di malam hari" mungkin bisa diganti menjadi "baca buku sebelum tidur" atau "berhenti makan es krim terlalu banyak" bisa menjadi "makan sepotong buah setelah makan".
4. Beri batas waktu
Memikirkan perubahan gaya hidup jangka panjang sangat melelahkan. Misalnya, apakah kalian akan benar-benar berhenti mengonsumsi gula, atau mulai melakukan yoga, selamanya?
Cara yang lebih baik untuk memulai adalah dengan tujuan jangka pendek atau menengah. Cobalah perilaku baru kalian selama seminggu, sebulan, atau 40 hari, kemudian evaluasi apa saja yang tidak bekerja.
Kebanyakan peneliti mengenai pembentukan kebiasaan sepakat bahwa dibutuhkan sekitar 6-8 minggu untuk membentuk kebiasaan baru. Setelah itu, perilaku baru akan mulai terasa lebih alami. Dan faktanya, beberapa resolusi mungkin lebih baik ditetapkan sebagai tujuan jangka pendek dulu.
5. Bertujuan untuk kemajuan, bukan kesempurnaan
Perubahan apa pun yang kalian putuskan untuk dikejar, jadikan ini mantra kalian. Saat gagal dan rasanya mau menyerah, maafkan diri kalian dan tetap lanjutkan. Yang penting terus maju. Perasaan untuk terus maju secara inheren akan memotivasi.
Dan jika kalian mendapati diri memulai banyak resolusi dan tidak pernah menyelesaikannya, tetap fokus pada seberapa jauh kalian melangkah ketimbang hal yang telah dibuat.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di Tahun Baru, atau bagaimana hal itu akan memengaruhi tujuan kita. Tapi kita semua berharap berada di tempat dan kondisi yang lebih baik di tahun yang baru.
Simak Video "Resolusi Adipati Dolken di Tahun 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)