Organisasi Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN (dulu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional/Lapan) memperlihatkan kondisi sebelum dan sesudah Gunung Semeru erupsi dilihat dari luar angkasa.
Gunung Semeru meluapkan abu vulkanik di dalam perutnya pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Bersamaan dengan itu, awan panas dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut menerjang Lumajang.
Foto sebelum dan sesudah erupsi Semeru itu menggunakan citra satelit Spot 7. Hasil jepretan ini memperlihatkan perbedaan drastis, khususnya wilayah yang terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Itu hasil citra satelit Spot 7 sebelum (kiri) dan sesudah letusan (kanan). Warna coklat adalah daerah kerusakan yang terjadi," ujar Plt Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh Lapan, M. Rokhis Khomarudin saat dihubungi detikINET, Rabu (8/12).
Dalam citra satelit pasca Gunung Semeru erupsi ini juga tampak dengan jelas bagaimana kerusakan yang ditumbulkan.
Rokhis menjelaskan data citra satelit tersebut sangat berguna untuk menghitung berapa luas lahan yang rusak akibat bencana alam ini. Selain itu, pemanfaatan satelit ini guna menganalisa penyebabnya.
"Saat ini masih dihitung objek apa saja yang ada di wilayah yang rusak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, teman-teman bisa menghitungnya," kata Rokhis.
Penanganan darurat pasca Gunung Semeru erupsi masih berlangsung sampai hari ini. Erupsi Gunung Semeru ini tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal akibat material vulkanik.
Lalu, berapa korban Gunung Semeru? Simak informasinya yang sudah kami rangkum berikut ini.
Berapa Korban Gunung Semeru? Ini Jawabannya
Menjawab pertanyaan berapa korban Gunung Semeru, melansir dari situs BNPB, berikut adalah data pada Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB jumlah korban jiwa yang tercatat:
- Luka-luka 56 jiwa
- Hilang 17 jiwa
- Meninggal dunia 34 jiwa
Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.
Selain itu, dari total 34 korban meninggal, 22 jenazah telah teridentifikasi. Kapolsek Kota Lumajang Iptu Samsul Hadi merinci, dari 22 korban meninggal yang telah teridentifikasi 18 jenazah sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing.
(agt/rns)