Peta iklim global untuk 24.000 tahun terakhir baru-baru ini diterbitkan di jurnal Nature. Peta ini memungkinkan kita untuk melihat perubahan iklim selama periode waktu tersebut untuk seluruh wilayah di dunia.
"Ini adalah pertama kalinya Anda benar-benar dapat melalui dan mendapatkan pandangan yang sangat personal tentang evolusi iklim di tempat yang berarti bagi Anda," kata Matthew Osman, ahli iklim di University of Arizona, dan penulis utama studi tersebut.
"Saya harap apa yang dilakukan ini membantu menanamkan rasa betapa parahnya perubahan iklim saat ini," ucapnya sebagaimana melansir Pop Science.
Peta ini dibuat dengan membandingkan inti sedimen, yang berisi catatan suhu selama ribuan tahun, dengan model iklim historis.
"Ini (temuan) mewakili penilaian ulang mendasar dari pemahaman kita tentang perubahan iklim selama 20.000 tahun terakhir," tulis Zeke Hausfather, seorang ilmuwan iklim di Breakthrough Institute, di Twitter.
"Sekarang tampaknya jauh lebih jelas pemanasan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya sebelum zaman es terakhir," sambungnya.
Gambaran ini seharusnya sudah cukup membuat kita berpikir ulang tentang sejauh mana kerusakan yang parah melanda tempat kita tinggal. Bagaimana jika Bumi sampai pada titik suhu yang tidak dapat dihuni pada waktu yang semakin dekat? Tentu diperlukan langkah serius untuk menangani masalah tersebut. Bukan hanya dari para ahli dan pemerintah, semua bisa dimulai dari langkah kecil yang kita bisa lakukan untuk menjaga Bumi.
Simak Video "Video: Stasiun Luar Angkasa Versi Kutub Utara"
(ask/afr)