NASA Kirim DART Cegah Manusia Tak Punah Seperti Dinosaurus
Hide Ads

NASA Kirim DART Cegah Manusia Tak Punah Seperti Dinosaurus

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 07 Nov 2021 06:20 WIB
Beberapa asteroid diameter sekitar 160 meter, lebih besar dari Piramida Giza melintas Bumi Oktober dan November
NASA Kirim DART Biar Manusia Gak Punah Seperti Dinosaurus. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Bumi masih belum aman dari ancaman asteroid. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan misi terbaru, tujuannya untuk menangkis dari hantaman asteroid tersebut.

Melalui Double Asteroid Redirection Test (DART), NASA ingin mengubah arah orbit asteroid agar tidak sampai jatuh ke Bumi.

Kekhawatiran ilmuwan terhadap asteroid bukan tanpa sebab. Mereka mengambil hikmah atas kejadian era dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu yang musnah gara-gara dampak hantaman asteroid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

NASA menyakini misi DART ini menjadi pertahanan planet aktif, setidaknya untuk menangkis tabrakan antara asteroid dan Bumi.

"Jika ada asteroid yang menjadi ancaman bagi Bumi, Anda pasti ingin melakukannya teknik ini bertahun-tahun atau puluhan tahun sebelumnya," ujar Nancy Chabot, ilmuwan planet dan kepala koordinasi DART, seperti dikutip dari Space, Minggu (7/11/2021).

"Anda hanya akan memberikan dorongan kecil pada asteroid ini, yang akan menambah perubahan besar pada posisinya di masa depan, kemudian asteroid dan Bumi tidak akan bertabrakan," sambungnya.

DART adalah pesawat ruang angkasa dengan tugas menabrakkan diri ke asteroid kecil yang mengorbit asteroid yang lebih besar. Harapannya, dampak dari tabrakan tersebut dapat mengubah jalur asteroid besar agar tidak menghantam Bumi.

Sejauh ini, NASA mengidentifikasi lebih dari 27 ribu asteroid dekat Bumi, 10 ribu di antaranya berukuran lebih dari 140 meter. Ukuran tersebut mampu menyebabkan kerusakan regional yang besar.

DART dijadwalkan meluncur pada 24 November mendatang dari Vandenberg Space Force Base, California, AS. Misi senilai USD 330 juta itu akan dibantu roket SpaceX, Falcon 9.

"Asteroid itu rumit, berbeda, memiliki batu besar. Ada bagian berbatu, tapi ada yang halus. Asteroid ini juga bentuknya aneh, segala macam ada di sana. Itu mengapa kita perlu DART," pungkasnya.




(agt/rns)