Suar matahari terbesar meletus dari Matahari pada Kamis (28/10). Dahsyatnya kekuatan tersebut terasa sampai ke Bumi, salah satunya fenomena Aurora yang terang benderang.
Gelombang bermuatan partikel-partikel tersebut mencapai Bumi tepat sebelum momen Halloween pada 31 Oktober. Suar matahari kelas X itu mengakibatkan badai geomagnetik kelas G3 di atmosfer atas Bumi.
Alhasil, Bumi di bagian belahan utara tampak dengan jelas Aurora yang menghiasi langit malam. Menariknya, seperti dikutip dari Space, Senin (1/11/2021) fenomena Aurora itu berlangsung jauh lebih rendah daripada biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badai G3 memiliki potensi untuk mendorong Aurora lebih jauh dari tempat tinggal kutub normalnya dan jika faktor-faktor lain datang bersamaan, Aurora mungkin terlihat jauh di Northeast, ke atas Midwest, dan di atas negara bagian Washington," kata Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS.
Terjadinya suar matahari paling kuat dan menciptakan momen langka di Bumi ini tentunya tak bisa dilepas begitu saja, terutama bagi fotografer.
"Malam ini adalah mimpi yang sebenarnya," ujar John Weatherby, seorang fotografer asal Islandia dan memamerkan hasil jepretannya di akun Twitter.
Baca juga: Apakah Indonesia Juga Mencari Alien? |
Aurora atau cahaya kutub ini terjadi ketika ada interaksi antara medan magnetik dengan partikel bermuatan yang dipancarkan matahari.
Saat itu terjadi, ada cahaya berwarna hijau seolah menari-nari di langit malam, khususnya di lapisan ionosfer. Momen itu tentunya sangat menarik untuk dinikmati, terutama bagi pecinta alam.
(agt/fay)