Pembuat Vaksin AstraZeneca: Corona Akan Jadi Seperti Flu Biasa
Hide Ads

Pembuat Vaksin AstraZeneca: Corona Akan Jadi Seperti Flu Biasa

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 25 Sep 2021 06:48 WIB
Sosok Sarah Gilbert curi perhatian dunia. Ia merupakan ilmuwan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Sosoknya pun diabadikan dalam bentuk barbie sebagai bentuk apresiasi
Profesor Dame Sarah Gilbert. Foto: Andy Paradise/Mattel via AP
London -

Profesor Dame Sarah Gilbert, salah satu pengembang vaksin Corona dari AstraZeneca, memberikan prediksi menggembirakan tentang virus Corona COVID-19. Ia menyebut COVID-19 cenderung tidak akan lagi bermutasi menjadi varian yang lebih mematikan dan pada akhirnya akan menjadi seperti flu biasa.

"Kita sudah hidup berdampingan dengan 4 virus Corona manusia berbeda dan kita tidak lagi terlalu memikirkannya dan pada akhirnya, SARS-CoV-2 ini akan menjadi salah satunya," demikian prediksinya seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, Sabtu (25/9/2021)

"Pertanyaannya hanyalah seberapa lama kita akan sampai ke sana dan apa yang harus kita lakukan untuk mengendalikannya pada saat ini," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyatakan virus cenderung akan menjadi lebih lemah setelah bersirkulasi ke banyak populasi manusia, termasuk virus Corona.

"Kita normalnya melihat bahwa virus akan menjadi kurang berbahaya seiring mereka lebih mudah bersirkulasi dan tidak ada alasan untuk berpikir kita akan punya versi lebih jahat dari SARS-CoV-2," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Virus Corona ini menurutnya hanya akan menyebabkan penyakit yang ringan nantinya. Kecil kemungkinanya ia bermutasi ke strain yang bisa lolos dari perlindungan vaksin karena sudah tidak ada banyak ruang bagi virus ini untuk berkembang lebih jauh lagi.

Di pihak lain, Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel mengatakan bahwa menurutnya, pandemi COVID-19 bisa berakhir dalam setahun ke depan seiring peningkatan produksi vaksin menjamin pasokan global.

"Jika Anda melihat perluasan kapasitas produksi di seluruh industri ini selama enam bulan terakhir, dosis yang cukup akan tersedia pada pertengahan tahun depan sehingga semua orang di Bumi ini dapat divaksinasi. Booster juga harus dimungkinkan sejauh yang diperlukan," katanya kepada surat kabar Swiss, Neue Zuercher Zeitung.

"Mereka yang tidak divaksinasi akan mendapat kekebalan diri mereka sendiri secara alami, karena varian Delta sangat menular. Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu," tuturnya.

Ditanya apakah itu berarti dunia akan kembali normal pada paruh kedua tahun depan, dia berkata, "Mulai hari ini, dalam setahun, saya berasumsi."




(fyk/fay)