Kisah kaum Sodom
Ada kemungkinan bahwa deskripsi lisan tentang kisah kehancuran kota ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan tercatat sebagai kisah kaum Sodom dan Nabi Luth dalam kitab suci agama Samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam). Sebagai contoh, Al Qur'an mengisahkan azab hujan batu ini dalam Surat Al A'raf ayat 84:
وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.
Dalam berbagai penelitian yang sebelumnya dilakukan, Tall el-Hammam yang menjadi tempat peristiwa diazabnya umat Nabi Luth ini adalah Kota Sodom, di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Laut Mati alias Danau Luth yang terletak di perbatasan antara Israel dan Yordania.
Tall el-Hammam sendiri adalah sebuah kota dari Zaman Perunggu. Menurut para ilmuwan, Tall el-Hammam adalah sebuah negara kota di wilayah yang dinamai Middle Ghor. Wilayah itu telah dihuni selama 2.500 tahun dan dilindungi oleh tembok setebal 30 meter, dengan tinggi 15 meter, dan membentang sepanjang 2,5 kilometer.
Tetapi tembok yang kokoh itu hancur berantakan ketika dihantam benda yang jatuh dari langit, dan gelombang hasil ledakan itu menyapu kawasan tersebut.
Para ilmuwan mengatakan ledakan meteor di atas kawasan itu telah memicu sebuah gelombang panas nan kuat. Gelombang panas tersebut tidak saja menyapu Tall el-Hammam tetapi juga menghancurkan area seluas 500 kilometer persegi di sekitarnya. Area bekas bencana itu sendiri kemudian tak lagi didiami manusia sampai 700 tahun setelah peristiwa itu terjadi.