Tyrannosaurus rex banyak dikenal sebagai predator dari zaman purbakala yang mengerikan. Akan tetapi tunggu dulu, spesies dinosaurus monster yang baru saja ditemukan ini membuatnya seakan cuma rempahan peyek.
Seperti dikutip detikINET dari Yahoo News, peneliti di University of Calgary, Kanada, telah menemukan dinosaurus menakutkan itu. Dinamakan sebagai Ulughbegsaurus, ia menjadi penguasa Bumi pada sekitar 90 juta tahun sebagai predator paling mengerikan.
Peneliti ini awalnya menganalisis fosil rahang dinosaurus itu, yang sebenarnya telah ditemukan dalam penggalian di tahun 1980-an. Ukurannya sangat masif sehingga menurut salah satu periset, Darla Zelenitsky, tyrannosaurus yang hidup pada zaman yang sama dengan Ulughbegsaurus hanya seperlima massa bodi Ulughbegsaurus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fosil itu diteliti lebih lanjut oleh Darla dan Dr. Kohei Tanaka. Dengan menggunakan teknologi permodelan 3 dimensi gigi dan rahangnya, mereka menyimpulkan fosil itu merupakan dinosaurus spesies baru yang belum teridentifikasi sebelumnya.
Darla menyatakan Ulughbegsaurus membuat tyrannosaurus rex tampak lemah dan jelas merupakan predator yang lebih hebat. Nah, begitu Ulughbegsaurus punah, barulah tyrannosaurus berkuasa dan menjadi predator puncak di masanya.
"Punahnya Ulughbegsaurus sepertinya membuat spesies tyrannosaurus menjadi predator dinosaurus puncak di Asia dan Amerika Utara pada sekitar 80 sampai 90 juta tahun yang lalu," jelas Darla.
Para ilmuwan ini terkejut baru menemukan eksistensi Ulughbegsaurus setelah sekian lama dan menyebutnya sebagai penemuan yang sangat menarik. Ulughbegsaurus diperkirakan bisa mencapai panjang 7,5 sampai 8 meter dan beratnya sekitar 1.000 kilogram. Ia mengoyak mangsa dengan gigi tajam seperti pedang.
Pada saat Ulughbegsaurus hidup, tyrannosaurus belum sepenuhnya berkembang menjadi predator hebat dan ukurannya lebih kecil, di bawah 200 kilogram. Jadi ibaratnya Ulughbegsaurus adalah beruang grizzly dan tyrannosaurus rex adalah hewan coyote. Adapun penyebab punahnya Ulughbegsaurus masih belum diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
(fyk/afr)