Peneliti Uji Kit Antibodi COVID-19 Dengan Hasil Dalam 30 Menit
Hide Ads

Peneliti Uji Kit Antibodi COVID-19 Dengan Hasil Dalam 30 Menit

Josina - detikInet
Senin, 06 Sep 2021 09:45 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Foto: Getty Images/loops7
Jakarta -

Saat seseorang terinfeksi virus COVID-19, maka dalam tubuh mereka akan menghasilkan antibodi yang dirancang untuk melawan infeksi. Ini adalah efek yang sama dengan vaksin yaitu memberikan antibodi tersebut kepada pasien bahkan jika mereka belum pernah terkena COVID-19 sebelumnya.

Namun ada pertanyaan, bagaimana kita tahu jika kita memiliki antibodi itu?

Untuk mengetahui hal tersebut biasanya melibatkan sebuah tes dengan menggunakan teknik bernama imunokromatografi yang dapat menentukan apakah antibodi telah diproduksi atau tidak. Tetapi cara ini bukan teknik terbaik atau paling tepat dan pengujian dapat memakan waktu beberapa hari atau bahkan mingguan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, peneliti Yoshihiro Ito dari RIKEN CEMS beserta timnya telah memproduksi kit pengujian antibodi cepat yang dapat memberikan hasil hanya dalam waktu 30 menit. Teknologi ini sebenarnya dikembangkan oleh Ito beberapa tahun lalu yang dapat melumpuhkan senyawa organik untuk membantu mengukur riwayat infeksi kekebalan.

Selama bertahun-tahun teknologi telah ditingkatkan dan sejak itu diperluas untuk mencakup lebih dari 40 alergen yang berbeda dan sekarang juga mencakup beberapa protein utama COVID-19.

ADVERTISEMENT

Cara kerjanya adalah microchip dilapisi dengan zat yang dapat bereaksi terhadap cahaya. Cairan sampel yang mengandung protein yang diinginkan dijatuhkan ke microchip dan kemudian terkena sinar ultraviolet yang melumpuhkan protein.

Kamera CCD kemudian digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan yang terjadi ketika antibodi dalam serum darah mengikat protein virus, dan dari sana, sistem kemudian dapat menghitung jumlah antibodi yang ada.

"Analisis kuantitatif standar antibodi biasanya membutuhkan setengah mililiter darah yang diambil dari salah satu lengan Anda, yang banyak! Tetapi dalam sistem kami yang diperlukan hanyalah setetes darah dari ujung jari dan sensitivitas sistem 500 kali lebih tinggi daripada imunokromatografi konvensional yang berarti deteksi dapat dilakukan bahkan ketika jumlah antibodi sangat rendah." kata Ito seperti dilansir detiKINET dari Ubergizmo.




(jsn/afr)