Bukti Baru Kekejaman Nazi di Lembah Kematian Polandia
Hide Ads

Bukti Baru Kekejaman Nazi di Lembah Kematian Polandia

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 03 Sep 2021 05:45 WIB
lembah kematian
Bukti Baru Kekejaman Nazi Terungkap di Lembah Kematian Polandia (D Frymark/Gizmodo)
Jakarta -

Detail terbaru yang mengungkap kekejaman Nazi di Polandia selama awal dan akhir Perang Dunia II terungkap, termasuk bagaimana mereka mencoba menghancurkan bukti kejahatan mereka.

Nazi Jerman menginvasi Polandia pada 1 September 1939 dan memicu Perang Dunia II. Bulan-bulan awal konflik, Nazi bertindak sangat brutal, terutama di wilayah Pomeranian di Polandia utara, di mana diperkirakan 30.000 hingga 35.000 warga Polandia dibantai.

Setiap dugaan tentang kekejaman Nazi, dengan berbagai upaya coba disembunyikan. Kekejaman berskala besar ini menjadi yang pertama dari banyak yang terjadi di Polandia selama perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembantaian ini, yang dikenal sebagai Kejahatan Pomerania tahun 1939, dianggap sebagai pertanda genosida Nazi di kemudian hari yang dilakukan dalam Perang Dunia II. Beberapa dari pembunuhan ini dilakukan sebagai bagian dari Intelligenzaktion, di mana anggota masyarakat Polandia yang terkemuka dan berpendidikan tinggi seperti guru, pemuka agama, dokter, aktivis, pekerja kantor, dan mantan pejabat, dieksekusi oleh Nazi.

Dikutip dari Gizmodo, Jumat (3/9/2021) pembunuhan ini terjadi di sekitar 400 lokasi berbeda di Pomerania, termasuk sebuah situs di pinggiran Kota Chojnice, Polandia. Pembantaian lain terhadap sekitar 600 warga Polandia yang dipenjara terjadi di lokasi ini pada akhir Januari 1945, saat mundurnya Jerman di sepanjang Front Timur sedang berjalan lancar.

ADVERTISEMENT

Menurut keterangan saksi mata, orang Polandia dieksekusi dan tubuh mereka dibakar untuk menghancurkan barang bukti. Situs dekat Chojnice kemudian dinamai Lembah Kematian karena pembunuhan yang terjadi di tempat itu selama perang.

"Investigasi yang dilakukan segera setelah perang, menemukan sisa-sisa korban 168 orang. Namun, terbukti dari laporan penggalian bahwa tidak semua sisa-sisa manusia ditemukan dan digali," demikian tulis penelitian baru yang diterbitkan di jurnal ilmiah Antiquity.

Sebagaimana dicatat oleh para peneliti yang dipimpin oleh Dawid Kobiałka dari Polish Academy of Sciences, kuburan orang Polandia yang dipenjara dan terbunuh pada tahun 1945 juga tidak sepenuhnya diselidiki. Karenanya, menemukan, memetakan, dan menganalisis sisa-sisa material kejahatan ini dari Perang Dunia II, adalah salah satu tujuan proyek penelitian 'An archeology of Death Valley'.

Halaman selanjutnya: Bukti-bukti penguburan yang mengerikan...

Bukti-bukti penguburan

Kobiałka dan rekan-rekannya melihat lebih dari 1.000 halaman dokumen sejarah di arsip Polandia dan mewawancarai masyarakat yang kerabat mereka diyakini telah meninggal di Lembah Kematian. Tim menjelajahi hampir 10 hektar tanah tempat pembunuhan terjadi dengan LIDAR, detektor logam, dan peralatan lainnya.

Data dari survei kemudian dibandingkan dengan foto udara historis yang diambil dari wilayah tersebut. Analisis ini mengungkapkan keberadaan serangkaian parit yang digali oleh tentara Polandia pada minggu-minggu menjelang perang. Nazi menggunakan parit-parit ini untuk mengubur korban pembunuhan mereka.

"Eksekusi terjadi di parit. Korban jatuh ke parit atau mayatnya dibuang ke sana oleh pelaku. Kemudian parit-parit itu ditimbun kembali dengan tanah," tulis laporan tersebut.

Sifat sensitif penelitian ini mengharuskan para arkeolog melakukan ekskavasi terbatas. Sebanyak delapan parit dibuka di berbagai lokasi di Lembah Kematian yang mengarah pada penemuan kuburan massal di mana sebanyak 500 korban pembunuhan Nazi diyakini dikuburkan.

Para arkeolog juga menemukan bukti tulang para korban pembantaian 1945 yang dikremasi. Beberapa abu tersebut bahkan ditemukan berserakan di permukaan tanah. Bukti arsip mengungkapkan daftar calon korban, yang merupakan anggota gerakan perlawanan Polandia. Makalah ini memberikan catatan suram tentang apa yang terjadi selama pembantaian ini.

Peneliti menemukan tempat di mana para korban pada Januari 1945 dibunuh dan diyakini telah dibakar dalam formasi tumpukan. Fragmen kayu yang diawetkan, mengkonfirmasi keakuratan kesaksian saksi tentang mayat dan tumpukannya disiram dengan zat yang mudah terbakar. Adanya barang berharga milik para korban menunjukkan bahwa jenazah tidak dirampok. Artefak ini juga memungkinkan mengidentifikasi individu melalui harta benda mereka.

"Terlepas dari upaya Nazi untuk menyembunyikan kejahatan mereka, bukti material dari pembunuhan itu, yang dilestarikan hingga hari ini dapat ditemukan dan menjadi saksi pembantaian, dan menceritakan kisah itu 76 tahun kemudian," para peneliti menyimpulkan.

Investigasi masih berlangsung, karena lebih banyak korban ditemukan di Lembah Kematian di Polandia. Tim berencana untuk melakukan analisa DNA dari sisa yang ditemukan dengan harapan dapat mengidentifikasi lebih banyak korban. Sisa-sisa ini kemudian akan dikubur kembali, dan Lembah Kematian akan dibuat menjadi pemakaman korban perang resmi.



Simak Video "Video 'Sarang Elang' Kehlsteinhaus di Jerman Dilihat dari Langit"
[Gambas:Video 20detik]