Kata Bill Gates Soal Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan
Hide Ads

Kata Bill Gates Soal Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 09 Agu 2021 22:05 WIB
NEW YORK, NY - SEPTEMBER 27:  Bill Gates attends the Plenary Session: Investing in Prevention and Resilient Health Systems during the second day of the 2015 Clinton Global Initiatives Annual Meeting at the Sheraton New York Hotel & Towers on September 27, 2015 in New York City.  (Photo by JP Yim/Getty Images)
Bill Gates. Foto: Getty Images
Jakarta -

Bill Gates di tengah perceraiannya dengan Melinda masih mengamati perkembangan pandemi Corona, termasuk masih riuhnya teori kebocoran virus tersebut dari lab Wuhan. Apa kata sang pendiri Microsoft mengenai hal itu?

Berbicara dalam wawancara dengan sebuah televisi kabel di Amerika Serikat, Bill Gates menyebut perburuan asal usul virus Corona tidak akan mengubah hal-hal krusial yang harus selalu dilakukan warga seperti memakai masker dan mendapat vaksin.

Gates tampaknya juga cenderung meyakini virus Corona sumbernya dari alam. Di sisi lain seperti dikutip detikINET dari The Australian, ia menyebut investigasi tetap perlu dilakukan meski menurutnya tidak relevan untuk menyelamatkan para korban pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paper ilmiah terakhir yang saya lihat menunjukkan bukti melawan teori kebocoran lab, namun memang kita harus menyelidiki hal-hal tersebut, namun tidak secara langsung berkaitan dengan tindakan khusus untuk menyelamatkan nyawa," sebut Bill Gates.

Teori kebocoran virus Corona dari lab sedang dalam penyelidikan khususnya oleh intelijen Amerika Serikat atas perintah presiden Joe Biden. Sumber menyatakan bahwa intelijen mendapatkan data besar yang berisi jejak genetis dari sampel virus yang diteliti di lab Wuhan.

ADVERTISEMENT

Jika intelijen dapat menguraikan data mentah ini, bisa jadi ada bukti Corona dari lab Wuhan atau sebaliknya, tidak berasal dari sana.

Tidak jelas bagaimana agen AS bisa memperoleh akses informasi yang tentunya tergolong rahasia itu. Kemungkinan, mesin yang terlibat membuat dan memproses data genetis dari virus ini terkoneksi dengan server cloud eksternal, sehingga bisa saja di-hack.

Memang ada kesulitan besar, yaitu bagaimana menjadikan data mentah tersebut sebagai informasi yang berharga. Untuk melakukannya, intelijen AS mengandalkan pemrosesan dengan komputer super yang berada di Department of Energy's National Labs.




(fyk/rns)