Intel AS Gaet Data Rahasia Untuk Buktikan Corona dari Lab Wuhan
Hide Ads

Intel AS Gaet Data Rahasia Untuk Buktikan Corona dari Lab Wuhan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 09 Agu 2021 11:36 WIB
Wuhan Instititure of Virology
Wuhan Institute of Virology. Foto: CCTV
Washington -

Intelijen Amerika Serikat ditugaskan oleh presiden Joe Biden untuk membuktikan teori apakah benar virus Corona COVID-19 bocor atau dibuat di Wuhan Institute of Virology (WIV). Sumber menyebutkan bahwa intelijen itu berhasil memperoleh data penting untuk misi tersebut.

Seperti dikutip detikINET dari CNN, sumber menyatakan bahwa intelijen mendapatkan data besar yang berisi jejak genetis dari sampel virus yang diteliti di lab Wuhan. Jika intelijen dapat menguraikan data mentah ini, bisa jadi ada bukti Corona dari lab Wuhan atau sebaliknya, tidak berasal dari sana.

Tidak jelas bagaimana agen AS bisa memperoleh akses informasi yang tentunya tergolong rahasia itu. Kemungkinan, mesin yang terlibat membuat dan memproses data genetis dari virus ini terkoneksi dengan server cloud eksternal, sehingga bisa saja di-hack.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang ada kesulitan besar, yaitu bagaimana menjadikan data mentah tersebut sebagai informasi yang berharga. Untuk melakukannya, intelijen AS mengandalkan pemrosesan dengan komputer super yang berada di Department of Energy's National Labs.

Kendala lain adalah sumber daya manusia. Tak hanya dibutuhkan ilmuwan yang dapat dipercaya untuk menerjemahkan data sekuens genetik, mereka juga harus menguasai bahasa mandarin karena informasinya tertulis dalam bahasa tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tentunya ada ilmuwan yang disaring, namun yang berbahasa Mandarin dan dapat dipercaya? Jumlahnya sangat sedikit. Apalagi bukan sekadar ilmuwan, namun spesialis biologi," sebut seorang sumber kepada CNN.

Intelijen AS sendiri diberi waktu 90 hari untuk menyimpulkan asal-usul virus Corona dan deadline tersebut semakin dekat. Sejauh ini, belum dapat diketahui dengan pasti apakah virus Corona bocor dari lab atau bersumber dari alam, yaitu dari hewan kelelawar yang kemudian melompat menginfeksi manusia.

Karena rumitnya menguak asal-usul virus Corona, bisa jadi waktu 90 hari itu tidak cukup bagi intelijen untuk mengungkapnya sehingga Biden barangkali akan memberikan perpanjangan waktu.

Di sisi lain, beberapa pihak di AS sudah meyakini virus Corona dari lab Wuhan walaupun China berulangkali membantahnya. Politisi Partai Republik misalnya, menyebut virus Corona adalah buatan lab dan China berusaha menutup-nutupinya.




(fyk/fay)