Politisi Amerika Serikat dari Partai Republik, Michael McCaul, mengklaim bahwa partainya telah menyelidiki asal muasal virus Corona COVID-19 dengan keyakinan lab Wuhan Institute of Virology adalah biang keladinya. Tudingan ini membuat pemerintah China berang.
Seperti diberitakan, McCaul menyebut virus Corona dibuat di laboratorium Wuhan Institute of Virology. Ia juga menuding China berupaya keras untuk menutup-nutupi hal itu.
"Mereka ini bermain dengan api. Mereka memanipulasinya secara genetik di lab," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Global Times, media pemerintah China yang dikutip detikINET, Kamis (5/8/2021) menyatakan Kementerian Luar Negeri China telah membantah tudingan tersebut.
"Kementerian mengatakan bahwa laporan itu berdasarkan karangan kebohongan dan fakta tidak benar tanpa menyediakan bukti, serta tidak kredibel atau ilmiah," kata mereka.
Kemenlu China mengutuk keras tudingan itu dan menyebutnya tidak bermoral dalam rangka menjelek-jelekkan China. Lebih lanjut, seharusnya investigasi dilakukan di lab Amerika sendiri, yaitu di Fort Detrick. Laboratorium militer AS ini memang sering dituding China sebagai asal muasal virus Corona.
"AS telah menyediakan lebih banyak pendanaan dan melakukan lebih banyak eksperimen dalam area ini dibandingkan siapa pun. Kenapa para anggota Konggres tidak menyelidikinya di sana dan apakah ada kemungkinan atau tidak hal itu menciptakan virus Corona?" sebut Kemenlu China.
Dalam investigasi Partai Republik, diklaim terdapat beberapa bukti bahwa virus Corona adalah dari Lab Wuhan. Terindikasi virus itu mungkin sudah menyebar di China pada bulan September 2019, sebelum WHO dan pemerintah China resmi mengumumkannya di akhir tahun itu.
Pada bulan September menurut laporan ini, database sekuens genetik di Lab Wuhan mendadak offline di tengah malam. McCaul meyakini itu karena mereka mencoba menutup-nutupi sesuatu yang besar.
Kemudian pencitraan satelit pada waktu itu melaporkan aktivitas meningkat di rumah sakit dekat Lab Wuhan. Beberapa bulan setelah wabah virus Corona, Lab Wuhan meminta ada renovasi besar dalam keamanan udara dan sistem sampah, padahal baru beroperasi kurang dari dua tahun.
(fyk/fay)